Menteri Erick Berambisi 15 Persen Pemimpin BUMN Diisi Perempuan

Erik Tohir

JAKARTA-Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, membeberkan misi besar Kementerian BUMN dari sisi kepemimpinan. Salah satunya adalah menempatkan perempuan sebanyak 15 persen sebagai pemimpin dan 5 persen kalangan anak muda mampu menempati posisi strategis di BUMN. “Kita dorong di mana kepemimpinan perempuan punya target mencapai 15 persen dan anak muda mencapai 5 persen di lingkungan perusahaan BUMN,” ujar Menteri Erick dalam peluncuran buku Akhlak, Jakarta, Rabu (6/1).

Menteri Erick mengatakan sumber daya manusia (SDM) menjadi kunci dalam mendorong kinerja BUMN yang lebih baik. SDM harus berjalan beriringan dengan proses bisnis yang memadai. “Human capital menjadi kunci memutar roda yang ada. Percuma kita memperbaiki sistem kita, percuma melakukan restrukturisasi, tapi tanpa human capital yang baik yang sudah dikasih Allah,” jelasnya.

Dia menambahkan, tantangan BUMN ke depan tidaklah mudah. Banyak beban yang harus diselesaikan bersama seluruh direksi dan komisaris BUMN. “Tantangan yang diberikan berat banget. Tapi dengan kerja sama semoga Akhlak bisa meresap bisa menjadikan BUMN menjadi lebih baik,” tandasnya. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menyiapkan enam strategi untuk mendorong kinerja perusahaan pelat merah yang lebih baik. Strategi tersebut disingkat dengan sebutan AKHLAK yang dituangkan dalam sebuah buku. “Kita jadikan ini sebagai akronim AKHLAK dan inilah yang menjadi dasar dari suatu kesuksesan yang dicanangkan BUMN untuk membentuk reputasi yang kita harapkan,” ujar Menteri Erick, Jakarta, Rabu (6/1).

Adapun strategi yang disusun dalam akronim AKHLAK tersebut antara lain Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. “Kalau kita lihat, kita coba bedah akhlak sendiri. Amanah yang memang ini artinya kita coba memegang teguh kepercayaan yang diberikan,” jelas Menteri Erick. Kunci kedua yaitu Kompeten, menurutnya, tidak kalah penting harus terus dikembangkan. Kompeten membuat BUMN harus terus menerus belajar memperbaiki dan mengembangkan kemampuan diri. “Kompeten tidak kalah pentingnya yaitu apa, cakap dan tentu terus belajar dan mengembangkan kapabilitas karena kita tidak bisa cepat puas kalau kita cukup dengan capability, tapi capability itu adalah sesuatu yang terus dikembangkan,” jelasnya.

Menteri Erick mengatakan, Harmonis juga penting agar kerja sama bisa terjalin dengan lancar. “Harmonis tentu menjadi kunci. Keserasian dalam kita bekerja sama saling peduli dan menghargai perbedaan ini adalah menjadi kunci kita juga kita bisa sukses dalam menjalankan keseharian,” paparnya.

Kunci sukses selanjutnya adalah Loyal. Loyal dalam arti mengutamakan kepentingan bangsa yang memang sulit menjaga conflict of interest. “Tapi kalau kita balik kepada amanah tadi tentu hal ini ya kita dedikasikan bagaimana kepentingan bangsa dan negara adalah yang utama bukan tadi konflik daripada kepentingan yang memang tidak mudah,” paparnya.

Selanjutnya, kata Menteri Erick adalah, Adaptif di mana setiap unsur BUMN dituntut harus bisa terus berinovasi dalam kondisi apapun. Terutama dalam kondisi pandemi Virus Corona saat ini. “Adaptif adalah terus kita berinovasi apalagi kalau kita lihat dengan Covid-19 ini yang terus kita di-challenge untuk berubah tentu inovasi adalah langkah-langkah salah satu yang menjadi kunci daripada kita di BUMN dan terus kita berantusias juga maupun menghadapi perubahan itu,” jelasnya. Strategi kunci sukses terakhir adalah Kolaboratif. Kunci sukses tersebut diharapkan mampu mendongkrak reputasi perusahaan pelat merah yang lebih baik. “Yang terakhir tentu Kolaboratif kita harus membangun kerjasama yang sinergis,” tandasnya.(mer)