Ini Pesan Wakil Walikota Tomohon Terpilih Kepada Karwur Cs///

Wakil Walikota Tomohon Terpilih Wenny Lumentut, SE

“Jikapun ada mutasi kedepannya semuanya harus didahului dengan kajian mendalam terhadap personality yang akan menempati jabatan tersebut,”

TOMOHON-Meskipun sukses meraih dukungan suara signifikant dalam pilwako 09 Desember 2020 lalu dan telah ditetapkan sebagai Walikota dan wakil Walikota terpilih oleh KPUD Kota Tomohon, namun pasangan Caroll Senduk dan Wenny Lumentut sepertinya tidak mau gegabah dalam menentukan formasi pejabat esolon II, III maupun IV serta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pasca dilantik pada Februari 2021 mendatang.

Wakil Walikota terpilih Wenny Lumentut, SE saat bersua dengan Politika News tadi malam mengatakan, proses penyegaran maupun mutasi pejabat di lingkungan pemkot Tomohon harus berdasarkan pada peraturan dan perundangan yang berlaku yang sebelumnya sudah dilakukan kajian serta evaluasi secara mendalam. “Jikapun ada mutasi kedepannya semuanya harus didahului dengan kajian mendalam terhadap personality yang akan menempati jabatan tersebut,” kata Lumentut polos.

Mantan wakil Ketua DPRD Sulut ini juga mengingatkan agar para pejabat esolon II, III, IV maupun jajaran pemkot Tomohon lainnya untuk tetap fokus dalam memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat tanpa harus terpengaruh dengan berbagai macam rumor yang tidak bisa dipertanggung-jawabkan. “Tentunya tetap membangun komunikasi dan koordinasi yang baik antara sesama,” pesan Lumentut yang juga mantan Ketua DPD Partai Gerindra Sulut ini.

Pernyataan Lumentut ini semata-mata untuk menepis informasi soal adanya rencana penyegaran besar-besaran yang akan dilakukan Walikota Tomohon Jimmy Eman, SE sebelum akan mengakhiri masa jabatan pada 17 Februari 2021 mendatang. Perombakan kabinet ini lebih disebabkan karena kurang maksimalnya kinerja dari sejumlah kepala SPKD dalam melaksanakan tupoksi pemerintahan. “Info yang disampaikan seperti itu. Apakah sebagai bentuk ‘balas dendam’ atau apalah, kita masih menunggu perkembangan,” beber sumber resmi di pemkot Tomohon.

Fenomena ini tidak hanya membuat kinerja pejabat di lingkungan pemkot Tomohon kurang maksimal, namun umumnya pejabat mulai dihantui penyakit harap-harap cemas (H2C), gelisah bahkan rasa takut. Pantauan Politika News di kantor walikota Tomohon Kamis, (06/01) kemarin menunjukan, suasana rutinitas pemerintahan dan pelayanan publik tidak seperti suasana sebelum pilwako 2020 lalu. Selain pejabat esolon II jarang untuk ditemui, sebagian staf umumnya masih merayakan nuansa tahun baru meskipun dalam suasana pandemi covid 19. “Masih suasana tahun baru toh, jadi masih sunyi katu,” urai salah satu ASN di sekretariat kantor walikota.(jemmy mokoagouw)