
“Ternyata itu rutenya Jakarta-Pontianak, Jakarta-Padang, Jakarta nanti jadi intinya dia mau ke Pontianak dulu,”
JAKARTA-Nasib manusia memang tidak ada yang tahu. Hal menarik ikut dialami oleh Diego Mamahit putra terbaik desa Romboken, Minahasa, Sulut yang sempat menjadi korban naas dalam penerbangan Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak. Diego yang dipercayakan pihak Sriwijaya Air menjadi Kopilot di salah satu perusahaan maskapai ke tiga terbesar di Indonesia tersebut sebenarnya tidak memiliki flight ke Pontianak.
Sesuai pemberitahuan yang disampaikan Diego ke Crist kakak kandungnya di Jakarta, Diego memberitahukan bahwa, Sriwijaya SJ 182 bukan menuju ke Potianak namun ke Padang, Sumatre Barat. “Ternyata itu rutenya Jakarta-Pontianak, Jakarta-Padang, Jakarta nanti jadi intinya dia mau ke Pontianak dulu,” ucap Crist kepada CNN di Jakarta.

Berdasarkan informasi yang disampaikan Diego, maka dirinya tidak pernah membayangkan jika Diego berada dalam daftar manifes penerbangan ke Pontianak. Dirinya baru sadar dan percaya ketika pihak Sriwijaya Air menghubunginya dan menyampaikan informasi bahwa Diego masuk dalam daftar manifes penerbangan ke Pontianak.
Crist, kakak dari Diego, ikut membawa beberapa data yang diperlukan untuk membantu proses identifikasi, jika diperlukan. Beberapa di antaranya adalah sampel darah, sidik jari, serta barang yang berkaitan dengan gigi korban. “Ada tiga. Sampel darah, sama sidik jari, itu kita mau cari dari SKCK, sama dental, gigi. Jadi darah, dental, sama sidik jari. Itu untuk bantuin identifikasi jika diperlukan,” ucapnya saat ditemui CNN di RS Polri, Jakarta Timur, Minggu. Meski demikian, dirinya dan keluarga masih berharap Diego selamat.
Informasi yang dirangkum juga menyebutkan, perubahan rute Diego Mamahit dari Jakarta-Padang ke Jakarta-Pontianak lebih disebabkan, Diego akan mengambil bagian dalam ibadah minggu pagi di gedung gereja, seperti yang disampaikan wartawan CNN dalam reportase langsung dari bandara internasional Soekarano Hatta yang menjadi pusat centre crisis Sriwijaya Air.

Ungkapan dukacita yang mendalam ikut disampaikan sejumlah keluarga besar Mamahit di Manado, Minut maupun Minahasa atas kepergian Diego Mamahit. Dalam account facebook, Tieneke Sengkey tertulis, selamat jalan saudaraku Diego Mamahit anak dari Om Boy Mamahit.
Berdasarkan rilis dari Kementerian Perhubungan, Sriwijaya Air SJ182 mengangkut total 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 kru. Sebanyak 40 orang dari total penumpang merupakan penumpang dewasa, 7 di antaranya anak-anak, dan 3 bayi.Operasi pencarian pun segera dilakukan di perairan Kepulauan Seribu sejak kemarin berdasarkan kesaksian warga yang melihat ledakan dan serpihan api jatuh ke laut.(politika news)