Ini Daftar Korban Jiwa (Sementara) Serta Himbauan Walikota Manado

Korban jiwa akibat tanah longsor di kelurahan Perkamil, Sabtu, (16/01) 2021.(dok)
Korban Jiwa akibat tanah longsor di kelurahan Perkamil, Sabtu, (16/01) 2021.(dok)

MANADO-Hujan lebat yang mengguyur kota Manado bahkan sekitarnya sejak Jumat, (15/01) hingga Sabtu, (16/01) hari ini pukul 08.40 WITA tidak hanya membuat beberapa ruas jalan trans Sulawesi terputus total akibat tanah longsor. Namun, perkembangan terakhir menunjukan, hujan lebat yang menyebabkan terjadinya tanah longsor tersebut kembali merenggut korban jiwa.

Di kelurahan Perkamil kecamatan Paal II, setidaknya satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak ikut menjadi korban akibat tertimpah tanah longsor. Korban tewas masing-masing, Fany Poluan (L) 50 tahun, Arni Lorens (P) 43 tahun serta anak semata wayang mereka Chelsia yang baru berusia 7 tahun. Informasi yang berhasil di himpun politika news menyebutkan, ketiganya ditemukan dalam kondisi tertimbun puing tanah yang tepat berada di belakang rumah mereka. “Mungkin ketiganya sementara tertidur,” ucap Rene, tentangga korban. Saat peristiwa terjadi warga setempat memang sempat mendengar gemuruh dan jeritan sepintas dan langsung menuju ke rumah korban.

Korban jiwa akibat tanah longsor di kelurahan Perkamil Sabtu, (16/01) 2021.(dok)

Sementara, korban tewas lainnya akibat tanah longsor terinformasi bernama Kifniy Kawulur (L) 49 tahun dan Meini Pondaag (P) 52 tahun. Warga kelurahan Paal IV kecamatan Tikala ini, ikut menjadi korban tewas akibat tanah longsor yang menghantam bagian dapur rumah yang mereka tempati.

Satu keluarga di kelurahan Perkamil juga nyaris menjadi korban tanah longsor. Untung saja sebelum peristiwa terjadi, kelurga Kawowode-Gandaria langsung dievakuasi oleh penduduk setempat ke lokasi yang aman. Pantauan dilapangan menunjukan, rumah keluarga ini hampir separuh badan rumah ambruk akibat tanah tanah longsor. Menurut Son Kawowode selaku kepala keluarga, peristiwa yang sama juga menimpa keluarganya saat hujan lebat yang menghantam kota Manado tahun 2020 lalu. “Bersyukur Tuhan Yesus masih sayang pa torang. Untuk sementara waktu torang manumpang pa Penatua pe rumah,” jelas Son yang tetap berharap adanya perhatian pemerintah terhadap keluarganya.

Pantaun politika news di lapangan menunjukan, hampir seluruh ruas jalan di kota Manado tergenang air setinggi 1-2 meter. Kondisi ini tidak hanya menyebabkan arus lalu lintas macet total, namun juga ikut berdampak pada hampir sebagian besar rumah-rumah penduduk tergenang air. Setidaknya terdapat beberapa lokasi banjir seperti di kelurahan Ternate Tanjung, kelurahan Kombos Bawah, kelurahan Bailang, kelurahan Banjer maupun kelurahan Sario.

Sementara itu, Walikota Manado DR. GS Vicky Lumentut, SH, M,Si kepada politika news menghimbau  masyarakat kota Manado yang berada di daerah rawan banjir dan tanah longsor untuk segera mengungsi dan mencari tempat yang aman. “ Rakyatku yang ada di daerah rawan banjir dan tanah longsor, ikuti arahan dari Camat, Polisi dan TNI,’ pesan Lumentut.

Pihaknya juga menyampaikan terima kasih kepada Basarnas, Camat, Lurah serta relawan yang telah bekerja keras dan turut membantu evakuasi korban jiwa. “Untuk keluarga yang kehilangan anggota keluarganya, saya haturkan turut berduka cita dan tetap tabah menghadapi musibah ini. Mari torang doakan supaya bencana dilalukan dari kota Manado yang sama-sama kita cintai ini,” ujar Lumentut.(*)