Calon Kapolri Hanya Ingin Polantas Atur Lalu Lintas, Tak Lagi Menilang

Komjen Listyo Sigit Prabowo.(dok)

JAKARTA-Calon kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo dipastikan akan meninjau kembali tugas dan fungsi Polantas untuk memberlakukan tilang kepada pengendara yang diguga melanggar peraturan lalu lintas. Kebijakan Komjen Prabowo ini semata-mata untuk mendukung inovasi dan industri kreatif yang memberikan kontribusi kepada perubahan dan kemajuan kemajuan kehidupan bermasyarakat. Untuk itu, secara bertahap Kepolisian RI akan mengedepankan mekanisme penegakan hukum berbasis elektronik di bidang lalu lintas atau electronic traffic law enforcement (ETLE).

Sigit mengatakan, tujuan lain dari mengoptimalkan ETLE yaitu untuk mengantisipasi penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan anggota saat proses penilangan secara langsung. “Mekanisme ETLE itu untuk mengurangi interaksi dalam proses penilangan, menghindari terjadinya penyimpangan saat anggota melaksanakan penilangan,” kata Sigit saat Fit and Proper Test di hadapan komisi III DPR RI, Rabu (20/1).

Nantinya, lanjut Sigit, Polantas yang bertugas di lapangan hanya perlu mengatur lalu lintas saja tanpa melakukan penilangan jika ada pengendara yang melanggar aturan. Sebab, para pelanggar tersebut sudah otomatis tertilang dengan ETLE. Dia pun berharap, hal itu bisa mengubah ikon atau wajah Polri menjadi lebih baik lagi khususnya bagian lalu lintas. “Saya harap kedepannya anggota lalu lintas turun di lapangan untuk mengatur lalu lintas, tidak perlu menilang,” ujarnya.

“Kita harapkan hal ini menjadi ikon perubahan perilaku Polri. Khususnya di sektor pelayanan lini terdepan yaitu di lalu lintas,” ujarnya. Untuk mengurangi adanya penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan anggota Polri itu, dia juga bertekad untuk menjadikan SDM Polri yang unggul di era Police 4.0 ini, dengan meningkatkan kesejahteraan pegawai Polri. Namun, kata dia, yang pertama kali harus dilakukan yaitu meningkatkan kuantitas serta kualitas SDM Polri, dan pengelolaan SDM yang humanis. “Bukan hanya itu, peningkatan sistem manajemen karir berbasis kinerja serta perluasan kerjasama pendidikan dengan negara luar juga perlu,” ujarnya.

Konsep yang disampaikan calon Kapolri ini secara otomatis akan mengurangi dugaan suap dari para pengguna lalu lintas yang selama ini kerap ikut memperburuk citra jajaran kepolisian yang bertugas dilapangan. “Kita berharap nanti akan manajemen pemberlakukan tilang, denda dan hal lain-lain akan semakin professional,” harap Vecky Gahgana, pengguna jalan raya.(mer/pn)