
MANADO-Pendekatan berbeda akan dilakukan Walikota Manado DR. GS Vicky Lumentut, SH. M.Si dalam rangka memutus mata rantai penyebaran covid 19 di 10 kecamatan di kota Manado. Jika di DKI Jakarta program penanggulangan ini dikenal dengan nama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), namun di kota Manado program ini di launching dengan nama Gerakan Manado Tangguh (GMT).
Gerakan spontanitas yang peresmiannya dilakukan secara bersamaan oleh Kapolda Sulut Irjen. Pol. RZ Panca Putra Simajuntak, Danrem 131 Santiago Brigjen. TNI. Meyer Putong dan Walikota Manado GS Vicky Lumentut Senin, (22/02) baru-baru ini Kelurahan Paniki Bawah, Kecamatan Mapanget tersebut memiliki keunggulan berbeda dengan PPKM di Jakarta. Jika, PPKM diterapkan secara keseluruhan se DKI Jakarta, namun, GMT justru pemberlakuannya lebih dipersempit atau hanya dengan skala mikro. “Pembatasannya lebih ke scala mikro. Ini arahan yang disampaikan langsung oleh Pak Presiden RI Joko Widodo saat pelaksanaan munas Apeksi yang dilaksanakan baru-baru ini di Jakarta,” tutur Walikota Manado DR. GS Vicky Lumentut.
Menurut Lumentut, Gerakan Manado Tangguh (GMT) nantinya akan memetakan daerah penyebaran covid 19 akan menjadi 3 zona. Zona pertama adalah, daerah atau wilayah yang tingkat penyebaran covid 19 masuk dalam kategori resiko tinggi. Daerah ini menurut Ketua Komisi P/KB Sinode GMIM tersebut, pembatasan kegiatan masyarakatnya seperti usaha rumah makan, mini market, cafe & resto, pertokoan, dan lain-lain hanya sampai pukul 19.00 wita.
Zona yang kedua kata Lumentut adalah zona sedang. Di zona ini, masyarakat hanya bisa melaksanakan kegiatan maupun aktifitas lainnya hanya sampai pukul 21.00 wita atau jam 9 malam. Dan zona yang terakhir adalah zona rendah atau zona aman. Karena wilayah ini masuk dalam kategori aman, maka kegiatan masyarakat seperti rumah makan, cafe & resto, maupun jenis usaha lainya diperbolehkan buka hingga batas waktu yang tidak ditentukan. “Karena potensi penularan covid 19 di wilayah ini sama sekali tidak ada atau rendah. Makanya, dibutuhkan peran serta dan partipsiasi dari masarakat untuk mencipatkan wilayahnya menjadi zona rendah atau aman,” ajak Lumentut, yang belakangan disebut-sebut sebagai kepala daerah di Sulut yang paling disiplin dalam menjalankan prokes selama bertugas.
Mantan Ketua Apeksi (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia) ini juga mengatakan, untuk mendukung program GMT tersebut, maka pihaknya dalam waktu dekat akan mengeluarkan Perwal (Peraturan Walikota) yang nantinya akan mengatur soal pembatasan kegiatan masyarakat tersebut. “Untuk teknisnya termasuk daerah-daerah mana saja yang masuk zona resiko tinggih, sedang dan rendah nantinya akan diatur oleh dinas kesehatan kota Manado,” beber Ketua Partai Nasdem Kota Manado ini.(ms)