“Motivasi Mengikut Yesus hanya untuk Mencari Jabatan, Popularitas, Kekuasaan & Harta Kekayaan Sebaiknya Dijauhkan”

Panji Yosua jemaat GMIM Imanuel Leilem foto bersama Ketua P/KB Sinode GMIM Pnt. GS. Vicky Lumentut.(ist)

LEILEM-Panji Yosua dibawah kepemimpinan Ketua Komisi P/KB Sinode  GMIM Pnt. Dr. Vicky G. S Lumentut terus menunjukan jati dirinya, meskipun GMIM saat ini terus bergumul dengan berbagai persoalan internal. Kondisi ini membuktikan bahwa, selang 4 tahun terakhir ini, P/KB GMIM termasuk satu-satunya Kompelka BIPRA yang eksis dalam melaksanakan program pelayanan, termasuk ketika minggu (21/03) kemarin, Pnt. G.S Vicky Lumentut kembali melantik panji Yosua P/KB GMIM Imanuel Leilem, Minahasa.

Dalam khotbahnya, inisiator utama lahirnya Panji Yosua ini mengatakan, dalam situasi apapun bawalah dirimu dan seisi rumahmu untuk taat dan setia beribadah kepada Tuhan Allah serta tetaplah kokoh iman dan pemgharapan jemaat di dalam Yesus Kristus yang sudah rela menderita, mati dikayu salib, bangkit dari kematian, naik ke sorga serta akan datang kembali untuk. “Firman Tuhan mengingtatkan kepada kita untuk jangan menyangkal Tuhan Yesus, tapi, marilah sangkali atau lawan motivasi diri kita sendiri yang mengikut Yesus hanya untuk mencari jabatan, popularitas, kekuasaan, kehormatan, maupun harta kekayaan,” pesan Lumentut dalam khotbahnya kepada warga P/KB jemaat GMIM Imanuel Leilem.

Ibadah pelantikan yang dirangkaikan dengan penghayatan sengsara Yesus di minggu ke 5 ini, suami tercinta dari mantan Rektor Unima Prof. Julyeta Paulina Amelia Runtuwene (JPAR) ini kembali mengingatkan jemaat untuk tetap mengikut Tuhan Yesus untuk satu tujuan yakni memuliakan nama Tuhan Allah. “Meskipun torang sadari bahwa untuk mengikut Yesus di jalan kebenaran, kadang-kala kita harus bergumul karena di fitnah, disalahkan, disisihkan,” kata Lumentut mengulas habis pembacaan MTPJ (Menjabarkan Trilogi Pembangunan Jemaat) minggu ini dalam Matius 26-69-75.

Lanjut Pnt. GSVL (sapaan akrab Lumentut), firman Tuhan secara jelas dan tegas mengatakan, apa artinya sebuah kenikmatan dunia seperti kekayaan, kehormatan dan popularitas yang kita miliki, jika sebaliknya kita melakukan kompromi dengan kesalahan kemudian kita akan kehilangan kehidupan kekal nanti. “Muliakan Tuhan Allah dengan segenap  hati, dengan apa yang ada dalam diri kita, maka kita akan dipelihara dan diberkati,” pesan Lumentut polos menutup khotbahnya.(ms)