BITUNG-Membludaknya jumlah calon seleksi peserta THL (Tenaga Harian Lepas) pemkot Bitung dalam peneriman tahun 2021 ini diharapkan tidak akan membuat pemkot Bitung kelabakan dalam menentukan peserta yang akan lulus, apalagi proses seleksi dilakukan dalam situasi ekonomi bangsa yang masih terpukul akibat pandemi covid 19 yang masih melanda Indonesia, Sulut termasuk kota Bitung.
Selain faktor minimnya serapan tenaga kerja di seluruh dunia industri di kota Bitung akibat pandemi covid 19, tinggihnya jumlah pelamar THL juga disebabkan oleh animo masyarakat yang ingin menjadikan THL menjadi salah satu pelarian bagi sejumlah orang termasuk karyawan yang mengalami putus kontrak, lulusan SMA yang tidak melanjutkan ke bangku Perguruan Tinggi, kader partai maupun tim pemenangan yang sukses dalam pilkada serentak Desember 2020 lalu, maupun orang lain yang hanya sebatas mengadu nasib.
Jika dihitung dari jumlah peserta yang mendaftar yang angkanya mencapai 15 ribuan dengan kuota yang disiapkan pemkot Bitung yang hanya 1.500 orang, maka 1 kursi THL ikut diperebutkan lebih dari 10 orang calon pelamar. Hanya saja, jumlah pelamar ini dipastikan tidak akan bertambah lagi mengingat, jadwal pendaftaran secara online sudah ditutup pemkot Bitung.
Tokoh muda kota Bitung yang kini sukses berkarir di luar daerah Romy Ganap dalam diskusi Selasa, (04/04) hari ini mengatakan, pemkot Bitung perlu juga ikut mempriotaskan SDM berdarah nusa utara yang memiliki kompetensi, keahlian khusus, serta latar belakang pendidikan yang memadai untuk berkarir di pemkot Bitung meskipun hanya sebatas THL. “Ada banyak anak-anak nusa utara yang kualitasnya tidak diragukan lagi yang diharapkan nanti bisa membantu pemerintahan MM-HN kedepan. Kalau boleh mereka juga akan menjadi prioritas,” pesan pengusaha muda alumni SMA Negeri Girian Bitung, yang kini sukses membangun pabrik coolstorage di sejumlah provinsi di Indonesia, termasuk di kabupaten Halmahera Utara.
Masih menurut Romi, jumlah pelamar THL yang mencapai angka 15 ribuan dalam seleksi tahun 2021 ini menuntut kesiapan pemkot Bitung termasuk panitia pelaksana untuk melakukan seleksi sebaik mungkin, tanpa menghilangkan kualitas seleksi peserta. “Karena kuota yang dibutuhkan pemkot Bitung hanya 1.500 orang, maka dibutuhkan seleksi yang ketat, tanpa mengabaikan keterwakilan,” tutur adik kandung anggota F-PDIP DPRD Kota Bitung Vivi Ganap ini.
Assisten Tata Pemerintahan & Kesejahteraan Rakyat pemkot Bitung Frangki Ladi, M,Si dalam keteranganya mengatakan, karena membekaknya jumlah peserta pelamar THL tahun ini, maka pemkot Bitung masih terus melakukan koordinasi dengan Satgas Covid 19 terkait mekanisme proses seleksi nanti. “Kita berharap meskipun jumlahnya cukup banyak, namun pemkot Bitung akan mampu melaksanakannya dengan baik,” jelas Ladi.(ms)