MANADO-Siapapun tidak akan pernah menyangka jika salah satu putra mantan Kapolda Sumatra Utara Irjen Drs. Ursinus Elias Medellu (alm) kini, intens melaksanakan sejumlah kegiatan sosial kemasyarakatan di Sulut termasuk tanah kelahiran di kabupaten Sangihe. Bahkan, sejak awal Januari 2021, salah satu putra Irjen Drs. Ursinus Elias Medellu yakni Elias Christian Medellu, intens bolak-balik Jakarta-Manado untuk melakukan silaturahmi dengan sejumlah keluarga besar yang menetap di Nusa Utara, Bitung, Minahasa maupun Bolmong Raya. “Saya rindu untuk pulang kampung, mengenang beberapa puluh tahun lalu, papa (Irjen. Ursinus Medellu, maksudnya) yang pernah bertugas sebagai Dandim di kabupaten Sangihe,” tutur Putra tertua dari inisiator utama lahirnya buku BPKB (Buku Kepemilikan Kendaraan Bermotor) tahun 1972 ini.
Menurut Pak El (sapaan akrab Elias,red), semenjak menetap di Jakarta dan beberapa daerah lainnya di Indonesia mendampingi ayah tercinta, dirinya bangga ketika pulang kampung halaman, wajah provinsi Sulut bahkan kabupaten Sangihe dari berbagai aspek sudah berubah jauh. “Waktu papa masih bertugas di Sangihe, kami sering bolak-balik hanya dengan kapal kayu. Banyak tantangannya. Selain perjalanannya memakan waktu sehari lebih di laut, kadang-kala fasilitas yang diterima masih serba terbatas. Puji Tuhan, wajah Sulut saat ini sudah berkembang pesat,” urai pria kelahiran Jakarta 1967 yang sempat menempuh pendidikan selama 3 tahun di Amerika Serikat.
Dalam diskusi terbatas yang dilaksanakan di salah satu hotel di kawasan Kanaka Manado baru-baru ini, El masih menaru sedikit keprihatinan dengan perkembangan pembangunan di kawasan Nusa Utara khususnya di kabupaten Sangihe, Talaud dan Sitaro. Padahal menurut El, sebagai daerah otonom yang berada di kawasan perbatasan di Indonesia, sudah saatnya Nusa Utara mendapat perhatian lebih pemerintah pusat. “Semestinya, Nusa Utara juga harus diperlakukan sama dengan beberapa kabupaten/kota di Indonesia seperti Batam yang mendapat perlakuan khusus dari pemerintah pusat. Kawasan ini adalah benteng pertahanan kita, kedaulatan NKRI ada di kawasan Nusa Utara yang harus dijaga dan dilindungi oleh pemerintah pusat,” cetus Medellu yang juga salah satu pengurus pusat KBPP (Keluarga Besar Putra-Putri Polri) ini.
Salah satu bentuk perhatian khusus yang wajib dilakukan oleh pemerintah pusat menurut El adalah, perlunya otonomisasi dalam bentuk perlunya Undang-undang daerah kepulauan yang nantinya akan mengantur secara khusus masalah kesejahtraan, keamanan, pendidikan, kemiskinan ataupun masalah pengangguran yang masih banyak ditemuai di daerah kepulauan. “Jangan terlalu banyak bicara politik di kepulauan. Harus tindakan nyata. Kasihan, masyarakat kita yang masih tertinggal jauh dengan kabupaten/kota lainnya di Sulut,” ucap El, seraya mengatakan jika Tuhan berkenan, maka dirinya akan berkontestasi di pemilihan legislatif Februari 2024 mendatang. “Kita lihat nanti dinamika politiknya seperti apa, namun, sebagai anak daerah, saya terpanggil untuk membangun Sulut,” jelas Medellu saat memberikan closing statmen dalam pertemuan tersebut.(jemmy)