TONDANO-Gerak cepat yang dilakukan Rektor Universitas Negeri Manado (Unima) Prof. Dr. Deitje Adolfien Katuuk, MPd untuk membenahi sistim pendidikan di Unima, tidak hanya berdampak pada tinggihnya animo calon mahasiswa baru untuk menempuh pendidikan di kampus yang terletak di ibukota kabupaten Minahasa tersebut. Namun, komitmen Rektor Unima tersebut juga ikut mempengaruhi Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang selama ini dijadikan alat ukur kinerja baru bagi kampus yang dinilai berdasarkan delapan indikator.
Buktinya, Unima berhasil menempati peringkat keenam IKU, dari 24 kampus atau PTN liga satuan kerja (Satker). “Puji Tuhan, Unima berhasil meraih IKU dengan peringkat enam dari 24 PTN yang ada di liga satker. Juga capaian poin yakni 352,” ungkap Rektor Utama kemarin.
Guru besar ilmu pendidikan ini mengatakan, capaian ini dipersembahkan untuk civitas akademika Unima, terkhusus bagi mahasiswa dan tentunya untuk masyarakat Sulawesi Utara (Sulut). “Semua capaian ini dipersembahkan untuk civitas akademika Unima, lebih khusus kepada mahasiswa dan masyarakat Sulut pada umumnya,” cetusnya. “Unima harus terus berinovasi, mengembangkan para anak didik atau mahasiswa agar menjadi tenaga pendidik/guru profesional kelak, berdaya saing dan memiliki sikap cinta terhadap tanah air dan punya karakter Pancasila,” jelas Prof Dei yang juga Ketua Komisi W/KI GMIM Bukit Karmel Batukota Manado ini.
Lanjut Rektor, Kebutuhan guru atau tenaga pendidik belakangan ini terus meningkat di daerah, belum lagi dengan program pemerintah pusat untuk menyediakan pendidikan layak bagi anak didik. Untuk itu, Unima akan terus mempersiapkan diri menjawab kebutuhan tersebut. “Kebutuhan guru memang masih terus menjadi agenda penting pemerintah agar tersedianya pendidikan yang layak bagi anak didik serta pemerataan pendidikan, tentu dengan capaian IKU Unima ini, akan terus memotivasi kami mempersiapkan para tenaga pendidik kedepan,” ujarnya.
Meski begitu, istri tercinta Prof. Dr. Samsji Pasandaran ini mengatakan, kondisi ini sebaiknya jangan langsung berpuas diri dengan catatan dari capaian peringkat dan poin IKU PTN ini. “Prestasi ini telah diraih, itu berarti kita harus lebih memaksimalkan SDM, terus berinovasi dan mempersiapkan tenaga pendidik untuk meraih prestasi yang lebih baik dari hari ini kedepan,” harap wanita kelahiran Tonsea, Minahasa Utara ini.
Dirinya juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras untuk meraih capaian terbaik dalam penilaian IKU PTN ini, mulai dari para pembantu rektor, dekan di semua fakultas, kepala biro, kepala bagian, para dosen serta operator yang menjadi garda terdepan. “Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah turut ambil bagian menyukseskan ini. Khususnya kepada tim IKU Unima yang telah bekerja keras siang dan malam tak kenal lelah untuk menyelesaikan semua keperluan yang berkaitan dengan program ini,” sebutnya. “Diucapkan terima kasih juga kepada para pembantu rektor, para dekan, tim dosen dan seluruh pegawai serta operator yang sudah menyusun, mempersiapkan serta memenuhi semua program yang telah diberikan sehingga boleh meraih prestasi membanggakan ini,” katanya.
“Akhir kata, Unima bisa sukses sejauh ini karena kita bekerja bersama, untuk sukses bersama. Semangat Mapalus Unima harus terus dilaksanakan agar menjadi kebiasaan dan bisa dikenal banyak orang,” katanya.
Disisi lain, Ketua Tim IKU Unima Dr. Armstrong Sompotan mengatakan, tim telah bekerja maksimal untuk meraih hasil maksimal. Dan jawaban dari kerja keras adalah keberhasilan. “Kami sangat bangga serta berterima kasih kepada ibu rektor yang telah memberikan support, masukan serta mendampingi langsung sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini dengan maksimal,” ucapnya.
Armstrong menyebut, torehan prestasi ini tentu terus menambah catatan prestasi Prof Dei selaku rektor Unima. “Ibu rektor belum satu tahun menjabat, namun berbagai prestasi telah diraihnya selama memimpin Unima, ini tentu patut diapresiasi dan menjadi kebanggaan bagi keluarga besar Unima,” kata Armstrong.(ms)