Wow, Unima-ITB Siapkan Eceng Gondok Danau Tondano jadi Bahan Dasar Semen

Rektor Unima Prof Deitje Katuuk bersama Wakajati Sulut saat melakukan penanamanpohon, ikut disaksikan Rio Dondokambey dan sejumlah undangan.(ist)

TONDANO-Tidak hanya peduli terhadap pengembangan pendidikan di Universitas neger Manado (Unima), namun, komitmen Rektor Unima Prof Dr. Deitje A Katuuk, Mpd dan jajaranya untuk melestarikan dan memelihara ekosistem danau Tondano juga patut diapresiasi. Tak tanggung-tanggung, bersama sejumlah stakeholder lainnya di Sulut seperti, Komunitas Peduli Danau Tondano (KPDT), KNPI Sulut, KNPI Minahasa dan Balai Wilayah Sungai Sulawesi I, rektor Unima ikut melaksanakan pencanangan penghijauan dengan penanaman ratusan pohon di sekitar danau, tepatnya dilahan milik Unima yang dilaksanakan Jumat, (20/8) kemarin.

Wakajati Sulut Fredy Runtu, SH yang bertindak selaku Ketua KPDT pun terlihat hadir dalam acara tersebut, termasuk Ketua KNPI Sulut Bung Rio Dondokambey dan Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi I Ir. Bastari M.Eng. Konsep penghijaun yang ditawarkan Rektor Unima Prof. Katuuk kali ini termasuk paling heboh di Indonesia. Betapa tidak, Unima sendiri memiliki potensi alam yang luasnya mencapai 300 hektar untuk dikembangkan serta berada pada lingkungan konservasi danau Tondano, yang sudah sepantasnya ikut mengambil bagian dalam melestarikan dan memelihara danau.

Foto bersama Ketua KNPI Sulut dan jajaran usai penanaman.(ist)

Dalam sambutannya, mantan Dekan FIP ini mengatakan, pihaknya ikut bersyukur karena melaksanakan pencanangan ini untuk melestarikan lingkungan danau Tondano.

“Bersyukur karena kegiatan pencanangan ini boleh terlaksana. Kita harus bergadengan tangan agar bagaimana bisa mengelolah eceng gondok di danau Tondano,” harap rektor, seraya menyebutkan sebagai universitas melaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi, maka sudah selayaknya untuk menjaga kelestarian danao Tondano.

Menurut Rektor,  tahun ini, Unima akan menjadi tuan rumah pelaksanaan Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia (Konaspi), dan tema yang diangkat adalah, Konservasi Danau Tondano dan Kepedulian Bagi Generasi Mendatang. “Salah satu isu yang akan dibahas yakni tentang kelestarian danau Tondano, tempat kita mendapatkan air bersih, air minum dan penghasil tenaga listrik jadi sangat perlu dilestarikan,” kata Prof. Katuuk.

Lanjut rektor, para pakar di Unima akan melakukan penelitian lebih dalam agar pengembangan SDA danau Tondano bisa dikembangkan. Misalnya, penelitian tentang pembuatan semen dari bahan dasar eceng gondok. “Jadi limbah dari eceng gondok diolah menjadi semen. Dan, program ini sudah jalan atas kerjasama Unima dan ITB, digunakan pada pembangunan jembatan,” jelasnya. “Unima terpanggil juga untuk menjaga kelestarian danau, karena kampus ini berada pada posisi strategis dan punya andil,” tambah istri dari Guru besar FIS Prof. Dr. Sjamsi Pasandaran, Mpd ini.

Untuk itu pihaknya menyampaikan rasa terima kasih kepada KPDT, KNPI, Balai Sungai, pemerintah daerah dan semua pihak yang telah menunjuk dan mengajak Unima untuk turut ambil bagian melestarikan danau Tondano. “Tentu melestarikan lingkungan terutama danau menjadi keharusan bagi kami. “Kiranya kedepan Unima boleh dapat bantuan pohon atau buah untuk ditanam dan dimanfaatkan lahan, agar supaya pelestarian Danau Tondano akan dimulai dari lahan Unima,” harap Katuuk yang juga mantan Pembantu Rektor Bidang Akademik Unima ini.

Sementara itu, Ketua KNPI Sulut Rio Dondokambey ikut mengapresiasi gerakan ini karena melibatkan elemen pemuda. “Karena ini aset daerah jadi tentu menjadi tanggungjawab juga dari pemuda, kami sangat mengapresiasi kegiatan ini karena turut melibatkan anak muda,” kata Rio. Menurutnya, gerakan ini merupakan program jangka panjang, jadi perlu dilibatkan pemuda. “Saya mengajak teman-teman pemuda untuk membantu melestarikan Danau Tondano atau lingkungan,” tuturnya.

Foto bersama Rektor bersama undangan di halaman Unima.(ist)

Bagi putra sulung Gubernur Sulut Olly Dondokambey ini, daerah yang dekat dengan sumber air harusnya maju, sehingga sudah menjadi tugas dan tanggung jawab bersama mendukung dan mengembangkan daerah pesisir dan sekitaran danau Tondano. “Danau ini kan bukan buatan manusia. Ini adalah anugerah dari Tuhan untuk kita,” kata Rio yang juga kandidat kuat Ketua Pemuda Sinode GMIM ini. Pada kesempatan kali ini juga, rektor Unima secara sombolis membuka kegiatan pencanangan penghijauan sekitar Danau Tondano dilanjutkan dengan penanaman pohon dari semua pihak yang hadir.

Kegiatan turut diikuti Wakajati Sulut Fredy Runtu SH selaku Ketua KPDT, Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi I Ir. Bastari M.Eng, Asisten II Setkab Minahasa Wenny Talumewo, Asisten III Setkab Minahasa Vicky Tanor, Ketua KNPI Sulut Rio Dondokambey, Ketua KNPI Minahasa Rifky Roring, Ketua Ikatan Waraney Wulan Minahasa (IWWM) Karlina Roring, Kepala SNVT Bendungan Ir. Janeny Mamoto dan Kepala Sektor Operasi Dr. Ir. Iskandar Rahim, jajaran Pemkab Minahasa, para dekan serta jajaran Unima. (ms)