MANADO-Komitmen GMIM untuk menjadi saksi Kristus di mana-mana tidak hanya dilakukan di sejumlah negara di Eropa maupun Asia. Namun, konsep yang sama juga terus dilakukan GMIM dengan bertambahnya sejumlah jemaat baru di rayon Manado termasuk hadirnya jemaat GMIM Stefanus di wilayah Mapanget Satu. Jemaat GMIM ke 1023 ini merupakan jemaat hasil pemekaran dari jemaat GMIM Rondor Paniki Bawah dan jemaat GMIM Zeboth Paniki.
Dengan komposisi 5 kolom, jemaat Stefanus ini nantinya akan menjangkau pelayanan sejumlah warga Gereja yang kini menetap di kawasan elit Taman Sari Manado. “Rencana penthabisan gereja akan dilaksanakan hari ini pukul 16.00 Wita dan akan dipimpin langsung Ketua Sinode GMIM Pdt. Dr. Hein Arina,” kata Sekretaris Panitia Pengadaan Lahan dan Pembangunan Gereja Juddy Saerang, SH. Mantan Sekretaris Jemaat GMIM Zebaoth Paniki ini mengatakan, meskipun tergolong jemaat baru di pelayanan GMIM, namun BPMS GMIM telah menunjuk dan menetapkan Ketua BPMJ definitif yakni Pdt. Margaritha Dalos, M.Th.
Lanjut Juddy, komposisi 5 kolom jemaat GMIM Stefanus Taman Sari ini terdiri dari 3 jemaat merupakan jemaat GMIM Rondor Paniki, dan 2 jemaat lainnya merupakan jemaat GMIM Zeboth Paniki. “Penataan kolom sudah dilakukan oleh jemaat induk, dan nantinya Oktober mendatang mereka sudah akan melakukan pemilihan pelayan khusus sesuai dengan tahapan pemilihan yang ditetapkan oleh BPMS GMIM,” jelas Saerang yang juga mantan Ketua Pemuda Wilayah Manado Utara ini.
Penetapan nama Stefanus lanjut Juddy, lebih dititk-beratkan pada perjuangan pembentukan GMIM Stefanus itu sendiri yang penuh dengan dinamika pergumulan, karena menyamakan konsep pemikiran 2 jemaat masing-masing jemaat GMIM Rondor Paniki Bawah dan jemaat GMIM Zebaoth Paniki. “Makanya, panitia bersama jemaat sepakat untuk menamakan Stafanus, sebagai sebuah simbol perjuangan untuk menjadi saksi Kristus,” tutup Saerang. Panitia Pengadaan Lahan dan Pembangunan GMIM Stefanus sendiri diketuai oleh Ketua Sym. Joseph Kopalit.(ms)