
MANADO-Komitmen Rektor Unima Prof. Dr. Deitje A Katuuk, Mpd untuk mewujudkan Unima sebagai salah satu institusi ilmiah akademik yang berdaya saing, tidak hanya dilakukan dengan menempatkan Unima sebagai salah satu PTN (Perguruan Tinggi Negeri) yang sukses menempati skor teratas pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) pada kelompok PTN Satker. Namun, Unima saat ini terus melakukan pembenahan secara sistimatis dan terukur, termasuk komitmen kampus yang berada di kabupaten Minahasa tersebut untuk menyiapkan diri pada proses penyiapaan PPK-BLU (Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
Dalam sambutannya saat menghadiri Rapat Kerja Pimpinan (Rakerpim) yang dilaksanakan Rabu, (08/09) kemarin di Luwansa Hotel, Manado kemarin, mantan Dekan FIP Unima ini mengatakan, PPK BLU sangat penting untuk menjamin fleksibilitas, efisiensi, efektivitas dan untuk meningkatkan layanan bagi masyarakat dan semua pemangku kepentingan di satu-satunya Universitas di Sulawesi ini yang banyak mencetak tenaga pendidik khususnya Guru. “Kita bersyukur karena dalam waktu satu tahun ini, proses pembahasan antara tim Unima dengan tim BLU Kemendikbud Ristek sudah memasuki tahap finalisasi. Mudah-mudahan, dalam waktu tidak lama, kedua tim ini dapat merampungkan semua dokumen dan akan diteruskan oleh Mendikbud Ristek ke Menkeu,” kata Rektor.
Menurut Rektor, terkait dengan beberapa kebijakan strategis serta prestasi yang ikut diraih Unima selama ini, maka dirinya ikut menyampaikan rasa terima kasih kepada Gubernur Sulut Olly Dondokambey, SE yang selama ini terus mendukung Unima dalam melakukan perubahan dan pembenahan. Dukungan Pemerintah Provinsi Sulut ini sangat perlu mengingat tingkat pertumbuhan ekonomi Sulut yang melesat 8,4 persen di kuartal II tahun 2021 yang sangat berdampak pada daya beli masyarakat dan kekuatan ekonomi orang tua mahasiswa asal Sulut yang menimba ilmu di Unima.
Lanjut Rektor, naiknya pertumbuhan ekonomi Sulut yang mencapai angka 8,4 persen merupakan prestasi yang sangat luar biasa dari gubernur Sulut. “Kedepan Unima yang akan memasuki Pola Pengelolaan Keuangan BLU, tentu membutuhkan investasi prasarana yang sangat besar. Kerjasama dengan Pemprov Sulut maupun Pemerintah Kabupaten/Kota masih sangat dibutuhkan,” harap mantan Pembantu Rektor Bidang Akademik ini. “Kehadiran gubernur saat ini sangat memberi harapan kepada kami semua, bahwa gubernur siap dengan kebijakan dan dukungan investasi untuk pengembangan Unima ke depan,” harapnya.
Tidak hanya kepada Gubernur, namun, Prof Katuuk juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Mendikbud Ristek Nadiem Makarim yang telah mendorong pihaknya untuk melakukan reformasi birokrasi menuju Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Brokrasi Bersih dan Melayani (WBK/WBBM) yang telah dicanangkan oleh lrjen Kemendikbud Chatarina Muliana Ginting. “Kami berterima kasih kepada Sekjen Ainun Na’im beserta ibu Sekjen Suharti, PhD dan semua Direktur dan Biro yang membantu Unima memperkuat rule based governance yaitu membantu penyelesaian dan pembahasan bersama secara intensif baik statuta maupun SOTK Unima, dan mudah-mudahan tidak lama lagi akan selesai,” kata Prof diawal sambutannya.
Sementara, mewakili Gubernur Sulut, Kepala Dinas Pendidikan Sulut Dr. Lisye Treis Punuh, M.Kes mengatakan, , di tengah-tengah tekad dan komitmen untuk meningkatkan kualitas SDM, segenap komponen Unima hari ini dapat menyelenggarakan rakerpim. “Saya merespons positif pelaksanaan kegiatan ini, yang bernilai konstruktif terhadap pembangunan bangsa dan daerah, utamanya dalam peran menjadikan Unima tetap eksis sebagai lembaga perguruan tinggi terkemuka di Sulut pencetak SDM yang berkualitas dan berdaya saing,” kata dokter Grace.
Menurutnya, perguruan tinggi mencetak para tenaga kerja untuk bersaing dalam pasar tenaga kerja. Jika kualitas perguruan tinggi baik, maka dapat mencetak tenaga kerja yang terdidik dan terampil serta berpeluang besar untuk unggul dalam pasar tenaga kerja. Selain itu, perguruan tinggi berkualitas, dapat ikut menentukan pembangunan negara di masa depan. SDM, infrastruktur yang dimiliki, serta sistem pendidikan yang ada pada setiap perguruan tinggi di Indonesia, kini menjadi tantangan yang harus mampu dipadukan. “Ketiga faktor ini menentukan pengelolaan perguruan tinggi di Indonesia dewasa ini,” tutur Punuh.
Ketua Panitia Rakerpim Unima juga Pembantu Rektor IV Prof. Dr. Noldy Pelengkahu dalam laporan kegiatanya mengatakan, kegiatan Rakerpim ini dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. “Guna mencegah penularan covid-19, maka diterapkan prokes ketat,” sebutnya. Dirinya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu melancarkan pengurusan izin, sampai menyukseskan kegiatan ini.(ms)