Simak, Resep Perangi Covid 19 Saat PTM yang Dilakukan Kepsek SMK di Minut

Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Likupang Barat Drs. Jefferson Kaempe, MM.(ist)

MINUT-Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas yang mulai dilakukan seluruh SMA/SMK di Sulut sejak akhir September 2021 lalu, rupanya tidak hanya menjadi testimoni semata. Namun, sejumlah Kepala Sekolah ikut menerapkan sejumlah protokoler yang cukup ketat, guna memutus mata rantai penyebaran covid 19 disaat pelaksanaan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) berlangsung.

Pantauan politikanews.com di SMK Negeri 1 Likupang Barat Kamis, (30/09) kemarin menunjukan, selain pihak sekolah ikut mewajibkan seluruh siswa menggunakan masker dan facield (penutup muka) saat berada di dalam kelas, seluruh Guru pengajar juga wajib telah melakukan vaksinasi covid 19. “Bukan hanya Guru, namun ketentuan wajib vaksin juga diberlakukan kepada seluruh staf. Dari data yang ada, Guru maupun staf seluruh sudah melakukan vaksinasi covid 19,” kata Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Likupang Barat Drs. Jefferson Kaempe, MM.

Menurut Kaempe, guna mendukung program Gubernur Sulut Olly Dondokambey, SE, maka pihaknya saat ini ikut mempercepat pelaksanaan vaksinasi untuk seluruh siswa, yang jumlahnya baru mencapai 40 persen. “Saya berharap, bulan Oktober ini seluruh siswa sudah mengikuti pelaksanaan vaksinasi covid 19 yang saat ini gencar dilakukan di seluruh desa di kabupaten Minut,” imbau Kaempe, seraya berharap kedepan program vaksinasi juga bisa dilaksanakan di sekolah.

Selain wajib vaksin untuk siswa, guru dan staf, pihaknya juga secara ketat ikut memberlakukan penerapan prokes covid 19 saat berada dilingkungan sekolah diantaranya, ikut menyediakan tempat mencuci tangan serta pengukuran suhu tubuh siswa dan guru, sebelum masuk ke ruangan kelas. “Pelaksanaanya dipimpin langsung oleh Guru piket. Dengan penerapan prokes seperti ini, maka kita berharap seluruh siswa maupun guru yang berada di ruangan kelas, bebas dari ancaman penyebaran covid 19,” jelas Kaempe yang juga alumni IKIP Manado ini.

Tidak hanya itu, jarak duduk antara siswa juga ditata dengan baik. “Jarak duduk antar siswa diatur 1,5 meter dengan kapasitas muat pe kelas hanya sebanyak 15 orang. Selama pandemi masih berlangsung ini sudah menjadi aturan baku di sekolah, karena kita bertekad untuk memutus mata rantai penyebaran covid19 di sekolah,” ungkap Kaempe yang selama ini sukses menjadikan SMK Negeri 1 Likbar sebagai salah satu SMK yang menjadi pusat pembelajaran anak-anak dari kepulaauan di kabupaten Minut.

Menariknya, KBM yang sebelumnya menyita waktu sampai dengan 6 jam, di musim pandemi saat ini, pihaknya hanya memberlakukan penerapan KBM dari jam 08.00-12.00 WITA. “Seluruh siswa juga disarankan untuk membawa makanan dan minuman dari rumah mereka masing-masing, karena pihak sekolah tidak memperkenan pembukaan kantin sekolah atau sejenisnya,” urai Kaempe, seraya mengatakan seluruh Guru juga wajib memonitoring seluruh siswa yang akan pulang. “Paling tidak, saat pulang sekolah tidak ada siswa yang kumpul-kumpul di sekitar sekolah atau ditempat lain untuk menghindari penularan,” kata Kaempe menutup pembicaraan.(ms)