Mengenal Pendeta Welman Boba, 15 Tahun TUG di Jerman, Kini Pimpin Sinode GMIST

Pendeta Dr. Welman Boba (Kiri), Ketua Sinode GMIST terpilih.(dok)

TAHUNA-Sebelum tahapan pelaksanaan pemilihan Ketua Sinode GMIST pada pelaksanaan Sidang Lengkap Sinode SSL yang ke XXV di Enemawira, Tahuna Kabupaten Sangihe, (09/12) tadi malam, nama Pdt. Dr. Welman Boba memang sudah menjadi salah satu nominator calon kuat Ketua Sinode GMIST periode 2021-2026 mendatang. Namun, sebelum menjadi nominasi Ketua Sinode GMIST, banyak peserta sidang umumnya tidak terlalu kenal dengan sosok Pdt. Dr. Welman Boba, karena termasuk Pdt GMIST namun jarang berada di teritorial pelayanan GMIST.

Dalam wawancara singkat dengan politikanews.com usai terpilih menjadi Ketua Sinode GMIST baru diketahui bahwa, masa pelayanan Pdt. Dr. Welman Boba hampir sebagian besar berada di luar teritorial GMIST, termasuk selama 15 tahun menjadi tenaga utusan (TU) GMIST di dua jemaat di Jerman. Lima tahun pertama menurut Pdt Boba, dirinya sempat melayani sebagai Pendeta pelayanan di Gereja yang jemaatnya di dominasi oleh mahasiswa Indonesia yang sementara studi di Jerman. Sedangkan, 10 tahun kedua, dirinya ikut memberi diri di salah satu Gereja di negara bagian Jerman. “Saya kebetulan dipercayakan menjadi salah satu anggota di departemen mission di salah satu Gereja di negara bagian tersebut,” kata Pendeta yang menyelesaikan studi program magsiter dan doktor di Jerman, salah satu negara di Eropa yang memiliki pusat industri terbesar di dunia tersebut.

Namun, sebelum ke Jerman, Pdt. Welman Boba juga pernah terlibat aktif di Mission 21, salah satu lembaga Gereja di Eropa yang banyak memberikan bantuan bea siswa kepada warga Gereja dari Asia termasuk dari Indonesia. Bahkan, di M21, Pdt Welman Boba ikut menempati jabatan strategis yakni sebagai Regional Coordinator. “Saya kebetulan 10 tahun memberi diri di M21. Puji Tuhan sampai saat ini masih terus dipakai Tuhan Yesus,” kata mantan Ketua BPH Jemaat di Balehumara, Kecamatan Tagulandang di kabupaten Sitaro ini.

Dalam pemaparan misi dan visinya, Pendeta Welman Boba mengatakan, ada 3 hal yang perlu diperhatikan untuk membangun GMIST kedepan. Pertama, memperjelas carakter bergereja termasuk hal-hal yang berhubungan dengan penjagaran dan pengakuan iman. Kedua, GMIST harus menjadi Gereja yang berintegritas. “Berintegritas bukan hanya lembaganya, namun pelayan khusus di dalamnya, agar memiliki kesanggupan dalam melayani dan berkaracter dalam pengertian sebagai seorang hamba dan sahabat untuk membangun kemitraan bersama pemerintah demi kesejahtraan jemaat dan masyarakat,” papar Boba.

Terakhir menurut Pendeta Boba, GMIST harus memiliki lembaga pemberdayaan sumber daya, kajian dan penelitian. “Gereja harus melakukan sesuatu terhadap orang-orang yang perlu dibantu, termasuk kaum disabilitas atau orang-orang yang kehilangan powerless,” urai Pendeta yang fasih berbahasa Ibrani dan beberapa bahasa asing lainnya.

Menariknya, sebelum terpilih menjadi Ketua Sinode GMIST, Pdt. Dr. Welman Boba ternyata pernah menjadi pendeta pelayanan di pulau Para, Mahangetang bahkan beberapa pulau terluar lainnya di kabupaten Sangihe. Selamat melayani Pendeta Welman Boba.(maxi)