
MINUT-Jalan mulus Pnt. Prof. Dr. Deitje Katuuk, Mpd untuk memimpin Kompelka W/KI Sinode GMIM periode 2022-2027 mendatang, tidak hanya terlihat dengan banyaknya dukungan yang disampaikan W/KI jemaat kepada Ketua Komisi W/KI jemaat GMIM Bukit Karmel Batukota Wilayah Manado Tenggara ini. Namun, bentuk dukungan kepada Prof Katuuk mulai terlihat ketika rektor Unima tersebut dipercayakan sebagai Ketua Panitia Pemilihan Komisi W/KI Sinode GMIM yang dijadwalkan akan dilaksanakan 25 Februari 2022 mendatang.
Bahkan, hanya berselang 2 hari setelah Komisi W/KI Sinode GMIM yang dipimpin Ketua W/KI Sinode GMIM Pnt. Dra. Adriana Dondokambey, MS melaksanakan rapat penetapan panitia pelaksana pemilihan, Prof Katuuk dan seluruh panitia lainnya langsung dilantik di jemaat Rut Suwaan, Wilayah Kalawat II di kabupaten Minahasa Utara. Sesuai program Komisi W/KI Sinode GMIM, wilayah Kalawat II akan menjadi lokasi pelaksanaan konsultasi W/KI Sinode GMIM tahun 2022 mendatang. Ibadah pelantikan panitia pemilihan dipimpin oleh Ketua KKPGA GMIM Pdt. Vanny Suoth, M.Th.
Selain nama Prof Katuuk, nama mantan Komisaris PT. Bank SulutGo Dr. Peggy Mekel ikut menempati jabatan sebagai sekretaris panitia pemilihan. Sedangkan, diposisi wakil ketua ikut ditempati oleh mantan anggota DPRD Sulut Pnt. Netty Pantouw dan Pnt. Tine Lengkong. Untuk posisi bendahara panitia ikut ditempati Pnt. Wanda Hosang Musu.
Profil Pnt. Prof. Deitje Katuuk, Mpd dipastikan akan menjadi satu-satunya calon kuat Ketua Komisi W/KI Sinode GMIM periode 5 tahun mendatang setelah istri tercinta Prof Sjamsi Pandasaran, Mpd ini, dinilai merupakan sosok yang tepat untuk memimpin W/KI Sinode GMIM kedepan. Selain datang dari dunia akademik, Prof Katuuk merupakan sosok yang tidak beraviliasi dengan dunia politik. “Dari sekian bakal calon Ketua W/KI Sinode GMIM, rasanya Prof Katuuk yang paling layak memimpin W/KI GMIM 5 tahun mendatang, mengingat independensinya, integritasnya dan kualitasnya yang tidak diragukan lagi,” kata Pnt. Jelsi Mandang, SH, MH, salah satu ketua Komisi W/KI di rayon Minahasa Selatan.(ms)