MANADO-Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (SWK) yang selama ini hanya menjadi domain kerja DPD RI, ternyata mulai merembes ke pimpinan DPRD dan anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara. SWK dinilai merupakan cara pandang dan kesadaran bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya dalam mencapai tujuan nasionalnya seperti yang termuat dalam alinea keempat, Pembukaan UUD 1945. Melalui SWK, masyarakat diajak untuk memahami lebih jauh perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan idiologi, politik, sosial budaya, ekonomi dan pertahanan keamanan dengan berladaskan dan berpedoman pada falsafah ideologi pancasila dan undang- undang dasar 1945 sebagai dasar negara, dalam wadah NKRI yang bhineka tunggal Ika.
Hal inilah yang disampaikan Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Utara Dr. Viktor Mailangkay, SH, MH saat membuka acara sosialisasi wawasan kebangsaan (SWK) dihadapan jemaat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Ranotana Karombasan Selasa, (15/02) lalu. Sekretaris DPD Partai Nasdem Sulut ini mengatakan, wawasan kebangsaan Indonesia sesungguhnya lahir sebagai reaksi dan perlawanan yang gigih terhadap kolonialisme Belanda yang sangat mendominasi di bidang politik, eksploitasi ekonomi serta penetrasi budaya.

“Sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan kolonialisme Belanda dan fisisme Jepang telah melibatkan dan ikut terlibat seluruh elemen Rakyat Indonesia yang sangat beragam dalam hal suku, agama, etnis dan golongan sehingga telah melahirkan jiwa, semangat dan nilai nilai nasionalisme, patriotisme dan heroisme yang mampu dan berhasil mengusir penjajah Belanda dan fasisme Jepang dari bumi Nusantara yang tercinta ini,” kata eks politisi kawakan partai Golkar Sulut ini.
Hanya saja lanjut anggota DPRD Sulut dapil Manado ini mengatakan, semangat juang Indonesia dalam melawan penjajahan saat ini kadang-kala terkontaminasi dengan virus dan penyakit yang sedang dan akan menyerang integritas atau keutuhan bangsa Indonesia. “Diantaranya dalam bentuk derasnya arus tehnologi informasi dan globalisasitanpa filter, separatisme, radikalisme, intoleransi, sikap diskriminasi suku, agama, ras, keturunan, warna kulit serta status social,” tutur mantan Dosen Fakultas Hukum Unsrat yang sukses menitik karir di dunia politik ini.
Sosialisasi Wawasan Kebangsaan ( SWK) oleh seluruh pimpinan dan anggota Deprov Sulut ini, dimaksudkan untuk memberikan imunisasi dan vaksinasi kebangsaan bagi dirinya dan konstituensinya agar semakin mantap wawasan dan kesadaran akan jiwa, semangat, rasa dan nilai nilai kebangsaan Indonesia dalam diri dan kosntituennya. “Kegiatan ini senata-mata memiliki tujuan agar konstituen pada khususnya dan rakyat Indonesia pada umumnya memiliki imunitas dan daya tangkal atau resiliance terhadap berbagai virus dan penyakit yang menyerang integritas bangsa Indonesia baik yang datang dari dalam maupun dari luar Indonesia,” jelas Mailangkay.

Untuk itu lanjut Viktor, melalui SWK diharapkan semakin memantapkan dan memperkokoh jiwa dan semangat serta rasa kebangsaan. “Masyarakat nantinya akan menjadi garda terdepan bersama seluruh elemen bangsa lainnya dalam berjuang melawan berbagai virus dan penyakit yang menyerang integritas dan keutuhan bangsa Indonesia,” urai Mailangkay saat memberikan arahn sebagai Wakil Ketua DPRD Sulut dalam sosialisasi SWK tersebut.
Tampil sebagai pembicara dalam sosialiasi yang dilaksanakan pada hari Selasa yaitu, mantan Dekan Fakultas Hukum Unsrat Dr. Merry Kalalo, SH, MH. Acara tersebut dimoderator oleh Ellen Tarunaja, ST, MT dan Adel Rembet tampil sebagai pemandu acara. Pada acara yang sama yang dilaksanakan Jumat, (18/02) di jemaat Maasing, Dr. Merry Kalalo juga tampil sebagai pembicara dengan moderator Drs. Max Silinaung, M.Si. serta pemandu acara Pdt. Delvis Makatika, S.Ag.(septian piay)