Kasus Kebohongan Danki Gome Dibongkar Panglima TNI

Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa.(dok)

JAKARTA-Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa secara spontan ikut membeberkan kebohongan Komandan Kompi (danki) Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua di balik peristiwa penyerangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang mengugurkan tiga prajurit TNI pada 27 Januari 2022. Kebohongan danki tersebut berkaitan dengan kronologi penyerangan KKB yang belakangan ditengarai adanya kejanggalan. Andika mengatakan, kebohongan danki bermula dari pelaporan kepada komandan batalyon mengenai penyerangan KKB yang terjadi ketika prajurit Pos Ramil Gome tengah menggelar patroli ke sejumlah titik.

Padahal, fakta di lapangan yang terjadi sebetulnya mereka melakukan aktivitas pengamanan proyek galian pasir. Kegiatan pengamanan proyek galian pasir inilah yang kemudian membuat Andika geram lantaran disembunyikan ketika danki melaporkan kronologi penyerangan KKB kepada komandan batalyon setempat. “Kegiatan yang dilaporkan oleh komandan pos (danki) kepada komandan atasnya yaitu komandan batalyon yang waktu itu vicon (video conference) dengan saya, nah itu bohong,” kata Andika.  “Jadi misalnya dikatakan dia mengeluarkan pengaman pos itu, patroli, ke titik ini, ke titik A, ternyata yang dilakukan itu ke (kegiatan pengamanan) proyek galian pasir,” lanjut dia.

Andika menduga bahwa danki tersebut sengaja tak melaporkan kegiatan pengamanan proyek galian pasir ke komandan batalyon setempat karena khawatir akan menimbulkan pertanyaan. Mengingat, aktivitas pengamanan proyek galian pasir tersebut tidak mengantongi izin dari atasan. “Ingat, ini kan bukan daerah lain, ini daerah yang memang keamanannya juga agak lebih tidak biasa,” ungkap Andika. Ia juga memastikan bahwa kegiatan pengamanan proyek galian pasir tersebut tak mengantongi izin dari atasan. “Komandan pos (danki) ini menggelar di tempat galian pasir tadi itu enggak sama sekali enggak ada pertimbangan gimana supaya misalnya aman, satu itu salah karena enggak ada izin,” jelas Andika.
Andika mengatakan bahwa danki tersebut saat ini tengah diproses hukum. Bahkan, saat ini pemeriksaan sudah masuk tahap penyidikan. “Jadi sekarang tahap penyidikan sudah berlangsung,” terang dia. Berkaca dari peristiwa tersebut, Andika pun telah mengevaluasi para prajurit yang bertugas di Papua setelah terbongkarnya kebohongan danki. Andika mengatakan, evaluasi tersebut bahkan diberikan untuk para prajurit yang akan berangkat ke Papua. “Jadi yang baru-baru berangkat kemarin sudah kami brief abis, bahkan kepada yang sedang beroperasi di sana pun kami sampaikan evaluasi itu,” katanya.
Karena itu, Andika pun menyoroti soal kejujuran prajurit. Dia juga meminta para komandan di Papua agar tidak mengorbankan anak buah demi kantong pribadi. “Jangan dong sampai terlalu ceroboh, pertimbangan uang untuk pribadi, tetapi kemudian yang jadi korban anak buah,” imbuh Andika.(kcl)