MANADO-Meskipun pihak LTMPT (Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi) baru akan mengumumkan hasil seleksi SBMPTN pada 23 Juni 2022 mendatang, namun, Unima memastikan bahwa kuota penerima bea siswa KIP (Kartu Indonesia Pinter) di tahun akdemik 2022-2023, jumlahnya akan meningkat dibandingan dengan tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, jika merujuk pada data penerima KIP di tahun-tahun sebelumnya, maka bisa dipastikan bahwa, jumlah penerima KIP tahun ini bisa mencapai ribuan mahasiswa. “Kuotanya diusulkan ke Kementrian, kita berharap jumlah penerima KIP akan mampu menyentuh mahasiswa kurang mampu tapi memiliki prestasi,” kata Rektor Unima Prof. Dr. Detije Katuuk, M.Pd.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Penerimaan Mahasiswa Baru Unima tahun 2022 Prof. Dr. Orbanus Naharia, MS dalam keterangannya mengatakan, pendaftaran calon penerima beasiswa KIP sudah dilakukan saat calon mahasiswa mengikuti UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer) melalui jalur SNMPTN maupun SBMPTN. “Bentuk beasiswa KIP yaitu mahasiswa Unima akan dibebaskan dari pembayaran SPP atau UKT per semester yang nominalnya berbeda-beda tiap fakultas,” jelas Guru besar Ilmu Kimia yang sering menjadi pembicara di sejumlah seminar di level mancanegara.
Lanjut doktor jebolan IPB (Institut Pertanian Bogor) ini, jumlah bea siswa yang akan diterima dari program KIP yakni sebesar Rp. 2,4 juta per semester dan sudah bisa diterima pada semester pertama. “Jadi, jika SPP-nya sebesar Rp 2,5 juta, maka yang bersangkutan tinggal membayar Rp 100 ribu,” ungkap Orbanus seraya mengatakan besaran SPP di sejumlah fakultas di Unima memang berbeda-beda.
Salah satu hal prinsip yang harus dipenuhi oleh calon mahasiswa penerima KIP tahun ini lanjut Prof Orbanus adalah, calon mahasiswa harus terfatar sebagai penerima KIP di wilayahnya masing-masing. “Harus terdaftar sebagai penerima KIP di kabupaten/kota dimana mahasiswa tersebut berasal. Selanjutnya, kami (Unima, maksudnya) nantinya akan melakukan seleksi dan verifikasi,” ucap Prof Orbanus yang juga dikenal sebagai Ketua Umum DPW IKISST (Ikatan Kekeluargaan Indonesia Sangihe, Sitaro & Talaud) Provinsi Sulut ini.
Sementara itu, Ketua W/KI Wilayah Kalawat Satu Pnt. Dr. Meiske Tumbe, M.Pd dalam diskusi di salah satu cafe di kawasan mega mas Selasa, (22/03) kemarin mengatakan, ada banyak program-program di Unima yang nantinya bisa menjadi program bersama, jika Tuhan berkenan Pnt. Prof. Dr. Deitje Katuuk, M.Pd terpilih menjadi Ketua W/KI Sinode GMIM periode 5 tahun mendamping. “Unima itu memiliki SDM yang berlimpah soal keahlian dan pembinaan,” tutup Tumbel.(ms)