JAKARTA-Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto tampak akrab saat berkunjung ke rumah Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani pada hari Lebaran kemarin. Kedekatan antara Prabowo dengan Megawati saat perayaan Idul Fitri terlihat ketika, ketiganya ikut mengambil foto selfi besama. “Spekulasi itu bisa saja terjadi. Meskipun juga belum tentu demikian adanya,” ujar Direktur Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia (Puskapol UI) Aditya Perdana saat dihubungi, Rabu (4/5) kemarin.
Adit menjelaskan silaturahmi saat Lebaran memang biasa dilakukan oleh para politikus. Adit menduga hal tersebut dilakukan untuk menunjukkan kepada publik bahwa hubungan mereka sedang baik-baik saja. “Ya, silaturahmi Lebaran itu kan memang sering dimaknai banyak orang seperti salah satu sarana untuk menebak-nebak langkah para politikus itu seperti apa, meskipun tafsiran itu kan untuk dinyatakan kepada publik bahwa sebenarnya mereka dalam kondisi yang akrab, baik, dan sebagainya,” tuturnya.
Selain itu, Adit mengatakan pertemuan Prabowo dan Puan ini menunjukkan bahwa PDIP dan Partai Gerindra akan selalu solid. Hanya, apakah mereka akan berkoalisi pada Pilpres 2024, Adit belum bisa menjawabnya. “Jadi saya bisa menangkap bahwa ini sebagai sebuah gejala untuk mengatakan bahwa PDIP sama Gerindra akan solid untuk bekerja sama atau berkoalisi, atau apa pun di masa yang akan datang, entah di pilpres, pileg, dan sebagainya. Tapi dugaan kita kan memang ke pilpres. Koalisinya kayak apa masih belum bisa ditebak,” jelas Adit.
Sementara itu, Adit yakin PDIP juga belum tentu akan mengusung Puan Maharani sebagai bakal capres. Pasalnya, kata Adit, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo lebih populer ketimbang Puan. Karena semua akan dilihat dari hasil survei, dari sisi hasil survei yang ada kan memang spekulasi itu bisa banyak tafsiran. Karena kan PDIP kalau dipikir-pikir ada dua, Ganjar sama Puan, meskipun secara resmi belum ada arahan Megawati,” katanya.
“Meskipun secara struktur kita sangat yakin Puan itu perintah dari partai, secara elektabilitas kan Ganjar nggak bisa dimungkiri paling populer seperti layaknya Prabowo. Di internal PDIP pasti lagi ada banyak dilema dan sedang banyak pembahasan,” imbuh Adit.(dtn/politikanews)