MANADO-Munculnya sejumlah nama akademisi untuk ikut berpartisipasi dalam pemilu Februari dan pilkada serentak November 2024 mendatang, tidak hanya menjadi skenario partai politik untuk mendulang suara mayoritas dalam pemilu tahun 2024. Namun, diliriknya sejumlah nama akademisi di Sulut untuk berpartisipasi aktif di tahun politik 2024 mendatang juga didukung penuh mantan Pucuk Pimpinan KGPM (Kerapatan Gereja Protestan Minahasa) Pendeta Teddysius Batasina, S.Th.
Dalam diskusi terbuka yang dilaksanakan di kawasan Mega Mas Senin (30/5) kemarin, jebolan UKI Tomohon yang pernah tercatat sebagai calon DPD RI di pemilu tahun 2019 ini mengatakan, untuk berpartisipasi aktif dalam demokrasi politik termasuk di pemilu dan pilkada tahun 2024 mendatang, tidak cukup hanya dengan loyalitas dan integritas. Namun, iklim politik saat ini membutuhkan intelektual personilty yang memiliki kemampuan dalam dunia pemerintahan maupun politik, sehingga semua output yang dihasilkan bisa dipertanggung-jawabkan dengan baik. “Salah satu indikatornya adalah kemampuan akademisi. Kemampuan akademisi diyakini akan mampu melahirkan pemimpin yang berkualitas, berintegritas serta bertanggung-jawab” tutur Pendeta yang sukses meraih 10 besar peraih suara terbanyak calon DPD RI di pemilu 2019 lalu.
Lanjut Pendeta Batasina, salah satu akademisi yang dinilai memiliki SDM dan layak untuk berpartiisipasi di tahun poliik tahun 2024 mendatang adalah, Rektor Unima Prof. Dr. Deitje A Katuuk, M.Pd. Wakil Ketua Kompelka W/KI Sinode GMIM ini dinilai oleh Batasina layak karena keterwakilan kelompok perempuan di Sulut dan lahir dari dunia akademisi. “Sudah saatnya kita mendorong kaum perempuan yang memiliki SDM dan berkemampuan karena ketokohannya sebagai akademi,” jelas Batasina seraya mengatakan, jika Tuhan berkenan, maka dirinya akan kembali bertarung di pesta demokrasi tahun 2024 mendatang. “Doakan kita tetap sehat dan kuat untuk boleh berada dalam sistim dan tatanan politik kedepan,” kata Batasina.(jemmy)