Hadirkan Kampus Mandiri Energi, Terobosan Rektor Unima Bangun PLTS Terbilang Langka

Dirjen SDM Kemenrestek Dikti, Rektor Unima serta pejabat PT WIKA dan PT. SUn dalam acara groundbreaking pekan lalu di Unima.(ist)

TONDANO-Terobosan strategis dan penting yang dilakukan Rektor Unima Prof. Dr. Deitje Katuuk, M.Pd untuk menjalin kerja sama dengan PT. Wijaya Karya (Persero) guna pembangunan laboratorium PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) berkapasitas 400 kWp dinilai termasuk terobosan langkah di lingkungan PTN (Perguruan Tinggi Negeri) di Indonesia.

Bahkan, sesuai data di Kemenristek Dikti, kampus PTN maupun PTS yang sudah memiliki laboratorium PLTS di Indonesia, jumlahnya baru sebanyak 8 kampus masing-masing Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Institut Teknologi Bandung (ITB), Vokasi Universitas Diponegoro (UNDIP), Universitas HKBP Nommensen Medan, Institut Teknologi Del, Universitas Tanjungpura, Institut Teknologi Nasional Malang dan Politeknik Negeri Bengkalis.

Untuk Kawasan Timur Indonesia sendiri, Unima mampu mengalahkan sejumlah PTN bergengsi lainnya seperti Universitas Hassanudin (Unhas), Udayana Bali maupun Unsrat di Sulawesi Utara. Dirjen SDM Kemenristek Dikti Dr. Mohamad Sofwan Effendi, M.Ed dalam sambutannya di acara groundbreaking yang dilaksanakan Jumat, (11/6) pekan lalu mengatakan, kehadiran PLTS di Unima tidak hanya menjadi sarana pembelajaran bagi mahasiswa Unima. Namun, kehadiran PLTS yang nantinya akan dibangun oleh PT. SUN tersebut, diharapkan bisa berdampak multiplier effeck bagi masyarakat sekitar. “Dengan sendirinya mahasiswa langsung memperoleh ilmu untuk selanjutnya di implementasi di dunia kerja,” jelas Effendi.

Sementara itu, Rektor Unima Prof. Dr. Deitje A Katuuk, M.Pd dalam sambutannya mengatakan, kehadiran PLTS di Unima merupakan program Unima dalam menjadikan Unima sebagai kampus Mandiri Energi, yang nantinya dapat memunculkan produk-pruoduk energi serta dapat menjadi wahana bagi mahasiswa untuk mengembangkan inovasi dan kreatifitas khususnya di bidang energi. “Kehadiran PLTS berkapasitas 400 kWp di Universitas Negeri Manado tentu akan mendukung suplai energi listrik yang dibutuhkan oleh Universitas. Oleh karena itu, kami berterima kasih atas kolaborasi yang dilakukan bersama SUN Energy dan WIKA Energi untuk membangun PLTS On-Grid berkapasitas 400 kWP dan harapannya Laboratorium PLTS dapat menjadi sarana pembelajaran bagi mahasiswa Unima,”  kata Katuuk yang juga Wakil Ketua Kompelka W.KI Sinode GMIM ini.

Menurut rektor, manfaat lain yang bisa diperoleh dari pembangunan PLTS kali ini adalah, kehadiran PLTS Universitas Negeri Manado secara de fakto telah mengambil peran dalam upaya transisi energi untuk mencapai Indonesia Bebas Emisi Karbon pada tahun 2060 mendatang, serta mendukung pengembangan keilmuan di sektor Energi Baru Terbarukan yang terus berkembang di Indonesia. “Ini sebuah kebanggaan bagi masyarakat Sulut khususnya Unima, karena satu-satunya PLTS yang dibangun di Indonesia Timur,” jelas Ibunda Jerome Pasandaran, SH.,MH ini. Selain rektor dan sejumlah pejabat penting di Unima hadir dalam acara tersebut, Plt Bupati Sangihe dr. Rini Tamuntuan, Direktor Utama PT Surya Nuansa Utama, Direktur II PT Wika Harun Acmad Suhudi.(ms)