
TONDANO-Kehadiran PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) di kampus Unima dipastikan tidak hanya menjadi sarana pembelajaran dan praktek bagi mahasiswa. Namun, konon, PLTS berkapasitas 400 kWp tersebut ikut mengambil peran dalam upaya transisi energi untuk mencapai Indonesia Bebas Emisi Karbon pada tahun 2060 serta mendukung pengembangan keilmuan di sektor energi baru terbarukan yang terus berkembang di Indonesia.
Oky Gunawan selaku Chief of Sales SUN Energy dalam keterannya pada acara groundbreaking yang dilaksanakan Jumat, (10/6) pekan lalu mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi setiap langkah institusi pendidikan yang menunjukan minatnya dalam pemanfaatan energi surya melalui instalasi PLTS, termasuk kampus PTN Unima. “Pembangunan PLTS On-Grid di Universitas Negeri Manado merupakan proyek SUN Energy yang ke-9 di Lembaga Pendidikan Tinggi dan kami akan terus melakukan penetrasi di lembaga pendidikan lainnya,” jelas Oky.
Menurutnya, kolaborasi yang dilakukan bersama antara SUN Energy dan PT Wika Industri Energi dalam mengembangkan PLTS di institusi pendidikan, diyakini mampu memberikan dampak terhadap sektor pendidikan secara riil. “Baik menjadi penunjang proses pembelajaran seputar energi baru terbarukan, hingga turut mengembangkan ilmu pengetahuan seputar energi baru terbarukan di Indonesia,” jelas Oky yang pekan lalu didampingi sejumlah pejabat PT. PLN Wilayah Suluttenggo.(ms)