BITUNG-Kota Bitung kembali menjadi hajatan pelaksanaan acara keagaman di Sulawesi Utara. Kali ini, kota Bitung ikut menjadi tuan-rumah pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat Provinsi Sulut XXIX yang dilaksanakan Senin (13/6) baru-baru ini. Iven keagamaan bergengsi yang dilaksanakan setiap tahun ini, dihadiri langsung Wakil Menteri Agama RI Zainut Tauhid Sa’adi, Gubernur Sulut Olly Dondokambey, SE dan sejumlah kepala daerah se-Sulut.
Tak tanggung-tanggung, tarian kolosal dari siswa-siswi MIN dan MTS se-Kota Bitung dengan membawakan berbagai tarian daerah dari berbagai daerah di Indonesia, ikut menjadi pembuka acara yang ikut direspon positif warga muslim di kota Bitung ini. Wakil Menteri Agama RI dalam sambutannya bahkan mengharapkan kegiatan MTQ tingkat Provinsi Sulut bisa memberikan dampak terhadap masyarakat Kota Bitung,
sehingga dirinya atas nama Kementrian Agama bakal mendorong pelaksanan MTQ semakin transparan dan profesional. “Kami sedang menata ulang masa depan MTQ. Agar manfaatnya lebih banyak dirasakan untuk masyarakat dan anak bangsa. Semoga perhelatan MTQ ini memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat,” kata Zainut polos.
Politisi senior Partai Persatuan Pembangunan ini juga mengatakan, MTQ XXIX Sulut bisa memberikan motivasi para generasi muda agar terus mengembangkan Tilawatil Quran karena MTQ bukanlah hal baru bagi masyarakat Sulut. Lanjut mantan anggota DPR RI 4 periode berturut-turut ini, Sulut merupakan bagian penting dalam pengembangan Tilawatil Quran di Indonesia. Qoriah-qariah dari negeri Nyiur Melambai telah dikenal luas di Nusantara. “Sulut layak menjadi laboratorium kerukunan umat beragama dengan slogan ‘Torang Samua Basudara’. Slogan itu, kata dia, menjadi perekat dan pemersatu masyarakat serta bisa menginspirasi seluruh masyarakat Indonesia. “Keragaman telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat di Sulut. Di sini setiap kepercayaan tumbuh dalam harmoni berdampingan membangun masa depan yang lebih baik,” kata Zainut, politisi yang sukses mendulang suara dari dapil Jateng IX ini.
Mantan Ketua IPNU ini juga mengatakan, perhelatan MTQ setiap jenjangnya merupakan bagian penting untuk merawat harmoni. Ada banyak cabang yang di perlombakan, tapi sejatinya tidak hanya bertujuan untuk mencari juara. “Tujuannya juga untuk melahirkan generasi-generasi mencintai Al Quran serta menjabarkannya dalam kehidupan sehari-hari,” tutur Zainut.
Sementara itu, Gubernur Sulut menyampaikan, moderasi beragama harus terus diboomingkan dalam alam Indonesia. Ketua DPD PDIP Sulut ini mengatakan, prinsip jalan tengah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. “Dan ini harus kita boomingkan di tengah-tengah keberagaman Nusantara,” kata Olly. Kata Olly, paradigma moderasi menekankan pada sikap seimbang dalam mengapresiasikan keyakinan keagamaan, yaitu kebersamaan, keadilan dan toleransi. “Kalau ini kita aplikasikan terus tentunya moderasi beragama akan mengajarkan kita tetap mengutamakan keadilan, saling menghormati serta memahami perbedaan yang ada di tengah-tengah masyarakat Bhineka Tunggal Ika. Karena torang samua basudara dan torang samua ciptaan Tuhan,” katanya.(septian piay)