BITUNG-Walikota Bitung Ir. Maurits Mantiri bersama Ketua Tim Penggerak PKK kota Bitung ikut menyambangi kabupaten Kudus di Provinsi Jawa Tengah. Pada kunjungan kali ini, Walikota bersama rombongan ikut melihat dari dekat SMK NU Maarif Kudus dan di terima langsung oleh Drs. H. Ahmad Nadlib sebagai Kepala SMK, pada rabu, (20/7) baru-baru ini.
Dalam percakapan bersama Kepsek dan jajaran, terungkap bahwa SMK ini memiliki 1.900 siswa dengan memiliki 7 jurusan yaitu, Teknik Komputer dan Jaringan, Teknik Otomatisasi Industri, Teknik Instalasi Tenaga Listrik, Teknik Permesinan, Teknik Pengelasan, Teknik Kendaraan Ringan dan Teknik Bisnis Sepeda Motor. Dalam keterangan yang disampaikan juga bahwa, SMK NU Maarif Kudus sudah bekerja sama dengan beberapa perusahaan besar termasuk Daihatsu.
Tak hanya itu, dalam hal ini peningkatan kualitas dan kinerja SMK untuk menjadi pusat keunggulan sesuai dengan kebutuhan industri dunia usaha kerja (IDUKA), dengan rancangan kurikulum yang dikembangkan bersama IDUKA yang dapat mengkolaborasi PBET ( production based education and training ) berbentuk Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) atau Pembelajaran Berbasis Industri (melalui Praktek Kerja Industri) sudah dilakukan diantaranya, peningkatan persentase guru yang bersertifikasi yang diakui IDUKA, praktek kerja lapangan yang dikembangkan bersama IDUKA, sarana prasarana yang sesuai kebutuhan IDUKA sektor Ekonomi Kreatif dan persentase lulusan yang terserap IDUKA 1 tahun setelah lulus minimal 60%.
Pihak sekolah juga ikut menyampaikan sejumlah prestasi yang pernah di dapat dalam lomba sekolah berbasis industri merebut juara 1 yang di selengarakan oleh pintar Bersama Daihatsu. Para siswa juga berkesempatan untuk magang di perusahaan yang ada di jepang.
Satu-satunya SMK berbasis digital di kabupaten Kudus ini mempunyai fokus pada kemauan anak (murid). “Murid diberi ruang untuk berkreatif sesuai dengan gayanya sendiri,” kata Kepsek Farid. Dirinya juga menjelaskan bahwa, sudah banyak proyek yang di kerjakn oleh para murid-muridnya, proyek terakhir adalah Sabda Alam, film pendek yg berdurasi sekitar 4 menit ini menceritakan tentang kehidupan burung yang ada di alam liar ditangkap dan di perdagangkan oleh manusia, film animasi ini mendapat pujian dari menteri pariwisata dan ekonomi kreatif, menteri keuangan, serta para artis dan pelaku seni lainnya.
Sementara itu, rombongan juga diajak berkeliling melihat seluruh ruang belajar para siswa yang memang di beri kesempatan untuk berkreasi, tidak seperti sekolah – sekolah yang lain bahwa siswa harus duduk di kursi dan menghadap papn tulis, di sini ruang belajarnya sama seperti d cafe-cafe.(septian piay)