Trik Jokowi di HUT Partai Golkar Bikin PAN & PPP Pikir Pikir

Jokowi bersama Airlangga di HUT Partai Golkar.(dok)

JAKARTA-Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut memberikan pernyataan politik menarik disela-sela perayaan HUT Partai Golkar yang dilaksanakan di JIexpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (21/10/2022) kemarin. Acara yang dihadiri para Ketum Partai Politik seperti Ketum NasDem Surya Paloh, Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Ketum PAN Zulkifli Hasan, Plt Ketum PPP Mardiono hingga Ketum Perindo Hary Tanoesoedibjo ternyata menjadi momentum bagi Jokowi untuk memainkan mesin politik Partai Golkar dan koleganya.
Dihadapan para elit partai yang sempat berkuasa selama 32 tahun di RI tersebut, Jokowi mengingatkan agar Golkar tidak terlalu lama untuk merangkul kekuatan parpol lainnya seperti PAN, PPP untuk menentukan capres dan cawapres. “Saya dengar-dengar dan saya melihat tiap hari itu Pak Airlangga Hartarto itu rangkulan terus dengan Pak Mardiono dari PPP dan Pak Zulkifli Hasan dari PAN. Jangan hanya rangkul-rangkulan terus, tapi saya meyakini sebentar lagi pasti akan segera menentukan, kita tunggu saja,” kata Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga mengatakan, partai politik tak asal memilih calon presiden pada 2024. Peringatan itu disampaikan Jokowi di hadapan Ketum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketum NasDem Surya Paloh. “Pertama-tama, saya ingin menyampaikan ucapan selamat ulang tahun yang ke 58 kepada seluruh keluarga besar Partai Golkar. Bapak ibu sekalian yang saya hormati, Golkar sebagai partai yang sudah matang, punya pengalaman malang melintang sudah 58 tahun. Ini pengalaman yang sangat panjang, banyak makan asam garam dan perpolitikan Indonesia,” ujar Jokowi.
Dia mengaku yakin Golkar akan cermat dan berhati-hati dalam mendeklarasikan calon presiden dan calon wakil presiden 2024. Dia mengatakan Golkar akan memilih capres dan cawapres dari tokoh-tokoh yang benar. “Meskipun tadi saya lihat sudah teriak semua Pak Airlangga Hartarto dan saya juga meyakini bahwa yang akan dipilih oleh Partai Golkar capres maupun cawapres ini adalah tokoh tokoh yang benar. Silakan terjemahkan sendiri,” ucapnya.
Jokowi kemudian menganalogikan presiden seperti pilot yang penumpangnya sangat banyak. Dia menyebut memilih pilot bukan urusan mudah. “Presiden itu seperti pilot, penumpangnya banyak sekali, seluruh rakyat Indonesia. Dan pilpres itu memilih pilot dan co-pilot. Ini yang tidak mudah sekarang ini. Jadi saya buka-buka di Nas Daily tentang pemilihan pilot. Ada perusahaan airlines ingin memilih pilot, ada dua calon,” ucapnya. “Pilot yang pertama itu ngomong agar dia bisa terpilih, dia mengatakan saya akan patuhi hukum penerbangan internasional dan saya akan terbang di ketinggian 30.000 kaki, ini pilot pertama. Pilot kedua mengatakan semua calon penumpang akan saya dudukan di kelas bisnis semuanya dan seluruh penumpang akan saya berikan diskon tiketnya,” sambung Jokowi.
Jokowi lalu bertanya siapa calon pilot yang lebih menarik. Dia mengatakan orang akan tertarik pada calon kedua, tapi janjinya tidak masuk akal. “Bapak ibu akan tertarik yang mana? Kalau yang sekarang pasti akan tertarik yang nomor dua, karena semuanya disiapin kelas bisnis dan semua diberikan diskon tiket gratis. Yang milih nomor 2 itu hati-hati, karena pasti ini karena emosional dan kurang informasi dan sebetulnya tawarannya tidak masuk akal. Sudah diberi kelas bisnis semuanya, kemudian tiketnya didiskon. Menarik sekali tapi tidak masuk akal,” ucapnya.
Jokowi pun mengingatkan agar memilih capres tidak dilakukan asal-asalan. Dia juga menitipkan pesan agar partai politik tidak terlalu lama menentukan calon presiden.
“Apa yang ingin saya simpulkan dari pemilihan pilot ini. Jangan sembarangan menentukan calon pilot dan co-pilot yang akan dipilih oleh rakyat. Juga jangan sembarangan memilih calon presiden dan wakil presiden. Tapi juga saya titip pesan, jangan terlalu lama-lama,” ucap Jokowi.(politika/dtn)