MANADO-Usai diciduk KPK di salah satu rumah makan di pusat perkotaan Jayapura, Papua dan digiring ke Jakarta, rupanya Gubernur Papua Lukas Enembe tidak langsung di perika di KPK. Jebolan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Unsrat tahun 1995 tersebut ternyata masih menjalani perawatan oleh tim dokter khusus di RSPAD Jakarta. “Betul, sejauh ini telah dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh tim dokter RSPAD, tentu dengan pendampingan oleh tim penyidik dan dokter KPK,” kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri dalam keterangan persnya kemarin.
Ali mengatakan Lukas Enembe melakukan serangkaian pemeriksaan fisik tanda vital, laboratorium, dan jantung. Setelah melakukan tes kesehatan, RSPAD menyatakan Lukas harus dirawat. “Yang kemudian pendapat dari dokter menyimpulkan bahwa tersangka LE diperlukan perawatan sementara di RSPAD,” katanya. Ali menyebut, sebelum diperiksa, biasanya terperiksa akan diberi pertanyaan apakah dalam keadaan sehat? Jika sakit, akan diperiksa oleh dokter. “Kalau bilang sakit, kan nggak bisa diperiksa. Makanya nunggu dulu hasil dokter karena sarankan dirawat sementara dulu,” ujar Ali dalam keterangan persnya.
Menariknya, sebelum dibawah ke Jakarta, pesawat yang membawah Lukas Enembe sempat transit di bandara Sam Ratulangi Manado meskipun hanya beberapa saat, sebelum pesawat tiba di bandara Soekarno Hatta pada pukul 20.45 WIB tadi malam. “Tim KPK bersama Lukas Enembe transit di Manado sebelum bertolak ke Jakarta,” tutur Ali.
Sementara itu, beberapa jam usai Lukas Enembe berada di Jakarta, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua berulah lagi dengan melakukan pembakaran di Oksibil pada Rabu dini hari sekitar pukul 01.15 WIT. Polisi menyebut KKB membakar kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Pegunungan Bintang di Oksibil. “Benar, KKB kembali melakukan pembakaran di Kantor Disdukcapil yang berada di Kabiding Lokasi III Distrik Oksibil,” kata Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Moh. Dafi Bastomi dihubungi dari Jayapura, Rabu dalam keterangan persnya.
Sebelumnya pada Senin (9/1), KKB juga membakar gedung SMKN 1 Oksibil serta melakukan penembakan terhadap pesawat sipil. AKBP Dafi menyebut pelaku pembakaran di Oksibil adalah KKB Kodap XXXV Bintang Timur. Saat terjadi pembakaran Kantor Disdukcapil juga terdengar bunyi tembakan senjata api lima kali.
Aparat lantas berupaya mengamankan warga sipil yang berada di sekitar Kantor Disdukcapil ke Mapolres Pegunungan Bintang. “Ada 73 orang yang sempat mengungsi ke Mapolres,” ujar perwira menengah Polri itu. AKBP Dafi menyebut saat ini warga yang mengungsi ke mapolres sudah kembali ke rumah masing-masing dan api dapat dipadamkan sekitar pukul 03.15 WIT. “Anggota TNI-Polri saat ini meningkatkan kewaspadaan dan monitoring terkait situasi di wilayah Pegunungan, ” kata Kapolres AKBP Dafi Bustami.(politika/jpnn/dtc)