Salibana Tak Ingin Lagi Warga Nusa Utara jadi Komunitas ‘Kelas 3’

James Salibana saat bersua dengan wartawan media ini.(ist)

MANADO-Masuknya nama mantan Dirut Bank SulutGo James Salibana, SE, MM sebagai Ketua DPC Bamuskisst (Badan Musyawarah Kekeluargaan Indonesia Sangihe, Sitaro & Talaud) kota Manado memang sempat membuat sejumlah tokoh masyarakat di bumi Nyiur Melambai ikut bertanya-tanya. Bagi mereka, Dirut PT. BPR Prisma Dana tersebut bisa saja akan menjadi lawan politik mereka di pemilu 14 Februari maupun pilkada serentak 27 November tahun 2023 mendatang.

Hanya saja kepada PolitikaNews saat berdiskusi di salah satu cafe di kawasan Marina Plaza Kamis, (26/1) hari ini, mantan Pimpinan Cabang BSG Tahuna ini mengatakan, dirinya sama sekali tidak memiliki ambisi politik pasca diberikan kepercayaan untuk memimpin Bamukisst kota Manado. “Jujur saya katakan saya tidak punya orientasi politik untuk memimpin Bamukisst kota Manado,” kata Salibana.

Pemilik nama lengkap Johanes Christianus Salibana ini justru mengatakan, saat diberikan mandat untuk memimpin Bamukisst Manado dirinya hanya memiliki kerinduan untuk menjadikan warga Nusa Utara di kota Manado bahkan sekitarnya sebagai komunitas yang wajib diperhatikan oleh Stakeholder. “Saya tidak mau lagi komunitas ini menjadi kasta kelas 3 di kota Manado bahkan sekitarnya. Kita ini (Warga Nusa Utara, maksudnya) adalah penghuni sedikitnya 40 persen dari populasi penduduk di kota Manado. Sudah saatnya kita menyamakan persepsi dan pemahaman kita tentang pentingnya kebersamaan, tanpa memandang status sosial maupun latar belakang politik diantara kita,” tutur Salibana.

Sebagai anak tukang kayu yang dibesarkan ditengah keluarga tak mampu di kabupaten Talaud saat itu, James menyadari masih banyak komunitas Nusa Utara yang menetap di kota Manado yang merasa ‘terpinggirkan’ dari berbagai aspek. “Masih banyak saudara-saudara kita yang hanya menjadi ‘penonton’ di dunia pemerintahan, padahal mereka adalah ‘pemain’ handal. Saya punya data akurat bahwa, banyak saudara-saudara kita yang punya SDM handal, namun mereka belum diberdayakan. Ini tugas Bamukisst kedepan, karena kapan lagi kalau bukan sekarang,” jelas Salibana seraya menjelaskan yang dimaksud dengan pemain adalah komunitas warga Nusa Utara yang berprofesi sebagai ASN (Aparatur Sipil Negara).

Lanjut Salibana, dirinya bertekad melalui Bamukisst Manado nantinya akan banyak melahirkan kegiatan-kegiatan sosial-budaya seperti Masamper, Tulude, Ampa Wayer maupun kegiatan budaya lainnya yang nantinya akan menjadi sarana bagi masyarakat Nusa Utara untuk berkumpul, bersatu dan membangun kekuatan jaringan sampai ke tingkat kecamatan maupun kelurahan. “Kalau perlu IKISST dan Mukat juga secara bersama-sama kita bangun konsep pemberdayaan untuk masyarakat Nusa Utara di kota Manado,” harap satu-satunya putra Nusa Utara yang sukses menempati top eksekutif di PT. BSG.

Lantas, kapan organisasi berbasis adat dan budaya tertua di Sulut ini akan action ? “Saya bersama tim masih sementara melengkapi kepengurusan. Dalam waktu dekat ini kita akan fokus dulu pada acara adat tulude. Doakan acara ini bisa sukses dan menjadi kegiatan perdana kita di tahun 2023,” beber Salibana menutup diskusi ringan tersebut.(end)