Suara Gemuruh & Lahar Panas Karagetang Masih Mengancam, 3 Kampung di Siau Rawan

Letusan Gunung Karangetang di Pulau Siau, Sitaro sempat membuat warga panik dan cemas.(ist)

SIAU-Kampung Dompase di kecamatan Siau Tengah, kabupaten Sitaro menjadi salah satu kampung yang terancam dari bahaya erupsi gunung Karangetang di pulau Siau, kabupaten kepulawan Sitaro. Akibatnya, Pemkab Sitaro tepaksa harus melakukan evakuasi sementara terhadap 73 jiwa atau sedikitnya 16 KK yang berdomisili di kampung tersebut ke GMIST  Bukit Sion Dompase.

Wakil Bupati Kebupaten Kepulauan Sitaro Drs. Jhon Palandung, M.Si saat dihubungi mengatakan, selain kampung Dompase di kecamatan Siau Tengah terdapat juga 2 kampung di kecamatan Sibau Barat Utara yang rawan terhadap dampal erupsi gunung Karangetang di pulau Siau masing –masing kampung Mini dan kampung Kinali. Hanya saja, warga di kedua kampung tersebut tidak dilakukan evakuasi dan masih berada di rumah mereka masing-masing. “Status gunung Karangetang saat ini masih level III atau siaga. Bagi masyarakat Siau erupsi gunung seperti ini memang sudah biasa, meskipun kita tetap menghimbau masyarakat untuk tetap waspada,” kata Palandung.

Mantan Penjabat Bupati kabupaten Sangihe ini mengatakan, meskipun tingkat erupsi gunung karegatang lebih dari biasanya, namun aliran lahar panas yang bersumber dari puncak gunung Karangetang tidak sempat membuat jalur baru. “Yang dirasakan warga hanyalah pengaruh dari debu vulkanik yang berasal dari gunung Karangetang yang berdampak pada sejumlah warga,” tutur mantan pamong senior di provinsi Sulut yang pernah menjabat Sekretaris DPRD Provinsi Sulut ini.

Untuk mengantisipasi hal tersebut lanjut Palandung, maka pihaknya telah melakukan pembagian masker kepada masyarakat. “Petugas kami juga stand bye di sejumlah titik yang dinilai rawanterhadap potensi erupsi susulan termasuk dari pihak TNI & Polri,” jelas Palandung yang juga dikenal sebagai Wakil Ketua DPC PDIP Sitaro ini.

Erupsi gunung Karangetang yang diikuti dengan gempa lokal beberapa kali di pulau Siau terhadi pada Kamis, (09/02) kemarin. Seluruh warga yang menetap di kabupaten penghasil komoditi pala terbesar di Indonesia setelah Ternate tersebut dibuat panik dan cemas. Sebagian ikut mengungsi ke sejumah kampung yang dinilai aman seperti di kecamatan Siau Timur Selatan (Kampung Sawang dan sekitarnya) dan sebagian lagi ke kecamatan Siau Barat Selatan yang dinilai jauh dari semburan lahar panas.(ms)