Banjir Mimika Meluas ke Sagmile , Freeport Hentikan Sementara Aktifitas Penambangan

Presdir PT Freeport Indonesia Tony Wenas.(dok)

MIMIKA-Dampak banjir di kota Mimika tidak hanya menghantam sejumlah pemukiman penduduk di pusat kota. Namun, hujan lebat yang melanda Kabupaten Mimika akhir pekan lalu tersebut ikut meminta dua korban jiwa akibat tanah longsor di area Sagmile 3 Mile 84 PT Freeport Indonesia, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah. Hanya saja, korban jiwa kali ini dipastikan bukan karyawan perusahaan.

Kapolres Mimika AKBP I Gede Putra mengatakan, korban berisial JM pertama kali ditemukan di area Wini (Mile 69). Korban kedua berinisial NK ditemukan di sekitar Mile 74. Kedua korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. “Kedua korban ditemukan meninggal dunia dan telah dibawa ke Rumah Sakit Tembagapura. Untuk jenazah yang ditemukan tadi malam sudah dimakamkan, dan yang satu rencananya akan dimakamkan di Timika,” ucap I Gede Putra, Minggu (12/2) kemarin.

Dalam keterangannya kepada sejumlah wartawan Gede Putra mengatakan, petugas sudah membersihkan area terdampak bencana.  “Situasi di Tembagapura relatif aman dan kondusif dan kegiatan masyarakat sudah berjalan seperti biasanya termasuk juga karyawan sudah berjalan normal,” terangnya.

Sementara, PT Freeport Indonesia (PTFI) menghentikan sementara kegiatan penambangan dan pengolahan, karena curah hujan tinggi di area tambang yang mengakibatkan sebagian lokasi pabrik pengolahan konsentrat (Mill-Concentrating) mengalami banjir lumpur.

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan, selain sebagian lokasi pabrik yang mengalami banjir, ada beberapa ruas jalan tambang yang juga mengalami kerusakan. “Sehingga aktivitas penambangan dan pengolahan dihentikan sementara untuk proses pemulihan,” kata Tony seperti dikutif dari Antara, Minggu (12/2) kemarin.

Menurutnya, saat ini tim Emergency Preparedness and Response (EPR) PTFI sudah diaktifkan untuk melakukan tindakan yang diperlukan guna proses pemulihan area tambang yang terdampak akibat curah hujan tinggi yang terjadi pada Sabut (11/2). Dia menjelaskan PTFI telah melakukan penjemputan dan mengevakuasi 14 orang karyawan yang tertahan dalam gedung perkantoran, dan saat ini mereka dalam keadaan sehat. “Kami bersyukur tidak ada laporan korban jiwa atas kejadian ini, dan kami lebih mengutamakan keselamatan bagi seluruh karyawan yang bertugas di lokasi,” ujarnya pula.(pn/mer)