MANADO-Meskipun baru pertama kali melaksanakan tugas di lingkungan Korem 131 Santiago, namun provinsi Sulawesi Utara termasuk kota Manado, bukanlah hal baru bagi sosok Danrem 131 Santiago Brigjen. TNI. Wakhyono S.Sos MIP. Dimata Prajurit TNI lulusan Akmil tahun 1991 ini, semenjak menjadi prajurit TNI, dirinya mengenal provinsi Sulawesi Utara merupakan daerah yang sangat toleran dan jauh dari masalah unsur SARA.
“Yang saya tahu, Provinsi Sulut terkenal dengan toleransinya. Kalaupun ada masalah instabilitas keamanan, saya punya keyakinan, yang buat itu bukan warga Sulut,” kata Wakhyono, Senin (15/5) kemarin diruangan kerjanya.
Mantan Dirum Pusat Zeni Angkatan Darat (Pusziad) ini juga mengatakan, untuk tetap menciptakan kondisi daerah yang stabil dan kondusif, maka peran Babinsa dilapangan harus di maksimalkan. “Babinsa itu Komandan di desa. Untuk itu semua Babinsa wajib menjadi panutan yang baik bagi masyarakat setempat, serta intens melakukan koordinasi dengan Lurah/Kepala Desa maupun Camat setempat,” tegas Jenderal TNI Bintang Satu ini, yang juga pernah menjabat Komandan Zipur 16 di tahun 2008-2010 ini.
Salah satu alasan peran Babinsa perlu dimaksimal lanjut Wakhyono adalah, agar permasalahan keamanan yang ada di tingkat desa/kelurahan, cukup di selesaikan di desa/kelurahan. “Tidak perlu lagi dinaikan ke level yang lebih tinggi. Maka dari itu, peran Babinsa sangat strategis,” jelas Pati TNI yang mengaku cukup akrab dengan Owner Jawa Post Group, yang juga mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan.
Untuk memaksimalkan fungsi monitoring dilapangan, Wakhyono juga mengatakan, bahwa dirinya akan intens untuk turun ke seluruh Kodim di wilayah kerja Korem 131 Santiago. “Kalau perlu ketika saya turun Prajurit dilapangan tidak perlu tahu. Diam-diam saja. Supaya mereka juga tidak terbeban,” tutur Wakhyono, yang dalam diskusi kemarin ikut di dampingi Kapten TNI Tilaar.
Wakhyono bahkan tak tanggung-tanggung dalam waktu dekat ini akan bertolak ke kabupaten kepulauan Talaud, untuk melihat dari dekat kesiapan Parjurit TNI AD yang berada di wilayah perbatasan dengan negara tentangga Filipina tersebut. “Saya rindu semua Kodim dalam waktu dekat ini akan saya kunjungi, termasuk di Bolaang Mongondow Raya dan di kepulauan Sangihe,” harap Pati low profile menutup diskusi kemarin.(ms)