TONDANO-Pernyataan menarik ikut disampaikan Penjabat Bupati Maybrat di Provinsi Papua Barat Dr. Bernhard Rondonuwu, S.Sos, M.Si usai melakukan penanda-tangan MoU dengan Rektor Unima Prof. Dr. Detije A Katuuk, M.Pd Jumat, (16/6) pekan lalu.
Menurut Rondonuwu, dari semua aspek termasuk aspek budaya dan kedekatan sosiologis, Unima memiliki banyak kesamaan dengan masyarakat di Maybrat termasuk putra-putri terbaik yang akan melanjutkan pendidikan di kampus Unima. “Memiliki banyak kesamaan seperti bahasa, budaya, relegius maupun konsumsi masyarakat. Inilah yang menjadi salah satu alasan pemkab Maybrat ingin melakukan kerja sama pendikan dengan Unima,” kata Rondonuwu, mantan ASN di lingkungan pemkot Bitung yang sukses menitik karir di IPDN.
Tak hanya itu, krisis tenaga pendidikan yang selama ini banyak ditemui di hampir seluruh sekolah di kabupaten Maybrat juga ikut menjadi alasan utama perlunya kerja sama dengan kampus Unima. “Jujur saja saya mau katakan bahwa, kita (Pemkab Maybrat) sangat membutuhkan tenaga guru dan tenaga dokter,” tutur Rondonuwu, seraya menyebutkan contoh kasus di suatu SD yang guru kelas 1 sampai 6 hanya ditangani satu orang termasuk bertindak sebagai kepala sekolah.
Rektor Unima Prof. Dr. Deitje A Katuuk, M.Pd dalam sambutannya menyampaikan terima kasih karena Pemkab Maybrat sudah memilih dan mempercayakan Unima falam hal peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Maybrat. “Unima sangat mendukung penuh upaya Pemkab Maybrat meningkatkan kualitas pendidikan, karena kita adalah salah satu kampus Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (LPTK). Maka sudah sepantasnya berinovasi dalam meninggakatkan dunia pendidikan di Kabupaten Maybrat,” kata Katuuk yang juga Wakil Ketua Komisi W/KI Sinode GMIM ini.
Saat itu juga dilakukan penandatangan perjanjian kerja sama antara Direktur Pascasarjana Unima Prof. Dr. Tineke M. Sumual, M.Si, DEA dan Dekan FISH Unima Recky Sendouw, SP, MM, Ph.D bersama Kepala Dinas Kabupaten Maybrat Papua Barat Daya Kornelius Kambu, S.Sos, M.Si.(end)