TOMOHON-SMA Negeri 1 Tomohon sejak dipimpin Kepksek Maria R. Walukow, S.Pd, M.Hum ternyata termasuk satu-satunya sekolah SMA Penggerak angkatan 3 di Tomohon-Minahasa. Dibawah kepemimpinan Walukow, sejak tahun 2022 lalu, sekolah ini konon sudah menerapkan implementasi kurikulum merdeka
Tak hanya itu, SMA Negeri 1 Tomohon juga berhasil terpilih sebagai sekolah terbaik di Sulut berdasarkan survei lingkungan elajar (Sulinjar), yang ditetapkan Direktorat PSMA Kemdikbudristek. Atas prestasi tersebut, maka, SMA Negeri 1 Tomohon setiap tahun terus menjadi incaran para orang tua murid untuk melanjutkan studi di SMA. “Banyaknya peserta didik yang mendaftar ternyata jauh melebihi kuota yang disiapkan. Kami berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh mayarakat terhadap penyelagaran pendidikan di sekolah kami (Maksudnya, SMA Negeri 1 Tomohon),” kata Walukow saat dihubungi Selasa, (4/7) kemarin.

Kandidat Doktor Manajemen Pendidikan ini juga mengatakan, pihaknya menyampaikan rasa terima kasih kepada Gubernur Sulut Olly Dondokambey, SE dan Wakil Gubernur Steven Kandouw yang ikut membantu SMA Negeri 1 Tomohon dalam peningkatan sarana prasarana, sehingga fasilitas sekolah saat ini jauh lebih baik dari sebelumnya. “Saya menjalankan amanah dan memberi yang terbaik demi kualitas pendidikan dan membuat sumber daya manusia Sulut lebih hebat,” tutur Walukow disela-sela diskusi pendidikan kemarin.
Sebagai sekolah Penggerak lanjut Walukow, maka pihaknya berkomitmen untuk menerapkan berbagai praktk baik di sekolah, yang nantinya akan menjadi contoh bagi sekolah lain. “Guru di sekolah adalah orang tua di sekolah bagi anak-anak. Bila ada pelayanan pendidikan yang terasa tidak sesuai, mohon komunikasikan langsung dengan pihak sekolah agar mendapatkan informasi yang jelas dan saintifik,” ucap peraih juara 1 lomba penulisan artikel tingkat provinsi Sulut.
Menurut Walukow, selama ini tidak ada keluhan orang tua yang disampaikan langsung ke pihak sekolah. “Tak ada keluhan yang disampaikan terkait dengan berbagai terobosan pendidikan, karena dalam pemikiran kami, sekolah itu harus menjadi tempat yang aman dan menyenangkan bagi siswa,” ucap Kepala Sekolah yang baru-baru sukses menerbitkan 2 buku sekaligus bertemakan manajemen pendidikan.
Untuk membuktikan bahwa sekolah harus menjadi teman yang aman bagi siswa, maka sejak tahun ini Walukow mulai menerapkan program anti-bullying yang bekerjasama dengan fasilitator nasional. “Berbagai inovasi juga dilakukan di sekolah seperti, pembangunan tata ruang perpustakaan, Bank Sampah, Green house, pembangunan sanggar pramuka dan pembentukan Satgas Anti narkoba yang dilantik langsung oleh Kepala BNN Sulut,” urai Walukow.
Dalam hal pengembangan minat dan bakat di sekolah, selain akan mengutus 12 siswa mengikuti Pertikara nasional di Palembang dan beberapa diantaranya akan mengikuti Raimuna nasional di Cibubur bulan Agustus, pihaknya juga ikut mengembangkan Marching Band, setelah setelah sekian tahun vacum. “Ada juga kelompok tari kreasi dan kelompok band siswa. Sekarang banyak sekali ekskul yang digiatkan dalam rangka mengembangkan minat dan potensi siswa menuju kebahagiaan hidup mereka,” ucap Walukow menutup pembicaraan kemarin.(end)