‘Penyakit’ Lama Golkar Lagi-lagi Kambuh. Elit Partai Hembuskan Rencana Munaslub

Ketum DPP Partai Golkar Airlangga Hartato.(dok)

JAKARTA-‘Penyakit’ lama partai Golkar lagi-lagi kambuh. Tradisi elit-elit partai Golkar tidak sepaham dan sekata jelang pilpres kembali terjadi jelang pilpresFebruari tahun 2024 mendatang. Ini terjadi setelah sejumlah politisi senior Golkar mendorong dilaksanakannya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk mengganti Ketua Umum Airlangga Hartanto.

Sejumlah politisi itu mengatasnamakan diri mereka eksponen pendiri Golkar, diprakarasai Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Sentral Organisasi Karyawan Swadiri (Soksi) Lawrence TP Siburian, anggota Dewan Pakar Golkar Ridwan Hisjam dan politikus senior Golkar Zainal Bintang.
Lawrence mengatakan, arah Golkar menjelang Pemilu 2024 hingga saat ini tidak jelas. Sebab, hanya Partai Amanat Nasional (PAN) yang berpeluang berkoalisi dengan Golkar. “Kami sudah tahu kok, tinggal PAN yang bisa berkoalisi. (Elektabilitas) PAN punya 7 persen, Golkar punya 14 persen, kalau digabung 21 persen,” kata Lawrence dalam konferensi pers di Hotel Sultan, Jakarta baru-baru ini.
Lawrence menilai, Airlangga yang dipilih sebagai bakal calon presiden Golkar untuk Pemilu 2024, tak kunjung bergerak. Oleh karena itu, eksponen pendiri Partai Golkar mendorong agar segera dilakukan Rapimnas, lalu Munaslub.

Di sisi lain, isu perpecehan seolah menjadi kutukan tersendiri bagi partai beringin setiap menjelang pelaksanaan pemilu. Setidaknya, isu perpecahan terjadi di Pemilu 2014 dan Pemilu 2019. Berikut ulasan mengenai perpecahan di tubuh Golkar.(kcl/pnc)