MANADO-Tekad dan semangat Penjabat Bupati Sangihe dr. Rini Tamuntuan untuk terus memberdayakan masyarakat pesisir terus dilakukan. Bahkan, sejak dipercayakan Gubernur Sulut Olly Dondokambey untuk memimpin kabupaten Sangihe, tercatat Tamutuan sudah bolak-balik pulau Marore, salah satu pulau yang berbatasan langsung dengan negara tentangga Filipina. “Sejak menjabat Bupati Sangihe, saya sudah 2 kali bolak-balik Marore,” tutur Tamuntuan dihadapan Rektor Unima, Guru besar dan sejumlah dosen Unima, Selasa, (18/7) kemarin.
Pulau Marore dimata Rini Tamuntuan bukanlah pulau yang terisolir dan sulit dijangkau. “Meskipun resikonya harus berhadapan dengan gelombang dan badai, namun, saya rindu menyapa saudara-saudaraku di Marore, melihat langsung keberadaan mereka,” ungkap Tamuntuan yang juga istri tercinta Ketua DPRD Sulut Fransiskus Andi Silangen ini.
Menurut dokter Rini, pemkab Sangihe intens memantau seluruh kebutuhan hidup masyarakat di pulau Marore, baik terkait pasokan makanan maupun kebutuhan fisik lainnya. “Saya menghindari adanya keluhan pelayanan terhadap pemerintah daerah, dan masyarakat langsung mengangkat bendera Filipina,” urai dokter Rini yang disambut tawa oleh para Guru besar dan civitas akademika Unima.
Lanjut dokter Rini, pulau Marore di kabupaten Sangihe termasuk satu-satunya pulau di kawasan Nusa Utara yang jarak tempuhnya ke Filipina hanya 1,5 sampai 2 jam. “Dari Marore ke Filipina paling lambat 2 jam sudah sampai,” jelas kakak kandung Ketua Tim Penggerak PKK Sulut Ir. Rita Tamuntuan ini.
Penjabat Bupati Sangihe Dokter Rini Tamuntuan sendiri hadir langsung dalam penandatanganan MoU antara Pemkab Sangihe dan Unima yang dilaksanakan Selasa, (18/7) kemarin. Selain Rektor Unima Prof. Dr. Deitje A Katuuk, M.Pd, sejumlah pejabat Unima diantaranya Warek I, II, dan III serta sejumlah Guru besar dan pimpinan lembaga lainnya ikut hadir dalam acara tersebut.(end)