TONDANO-Sosok Ketua Tim Pengembangan Unima Prof. Dr. Sjamsi Pasandaran, M.Pd rupanya tidak hanya dikenal sebagai Pakar Pendidikan Universitas Negeri Manado (Unima). Namun, dimata seluruh civitas akademika Unima, Guru besar ilmu pendidikan tersebut ternyata merupakan sosok dibalik keberhasilan sang istri Prof. Dr. Deitje A Katuuk, M.Pd yang kini dipercayakan menjabat rektor Unima.
Bahkan, beberapa prestasi hebat yang ditorehkan rektor Unima seperti, perubahan status hukum Unima dari PTN Satker (Satuan Kerja) menjadi PTN BLU (Badan Layanan Usaha), peringkat satu nasional IKU (Indikator Kinerja Utama) untuk kategori PTN Satker, penambahan sejumlah prodi di fakultas, serta berbagai kerja sama yang dirintis dengan sejumlah PTN di dalam negeri maupun manca-negara, semuanya tak luput dari peran strategis Prof. Sjamsi Pasandaran.
“Dimata seluruh civitas akademik Unima, Prof Sjamsi itu orang hebat, pemikir dan pekerja. Konsep akademik beliau (Sjamsi, maksudnya) dipakai sampai ke level nasional bahkan dunia,” kata Kepala Humas Unima Dr. (Cand) Titof Tulaka, SH, MAP.
Menurut Titof, meskipun tidak sempat menjadi orang nomor satu di Unima, namun, seluruh konsep dan pemikiran ilmiah Prof. Sjamsi dituangkan dalam kebijakan strategis rektor Unima saat ini. “Makanya dalam pengembangan Unima kedepan dari berbagai aspek pembangunan, ibu rektor (Prof Katuuk,red) menunjuk Prof. Sjamsi sebagai Ketua Tim Pengembangan Unima,” ucap Titof yang juga menjabat Sekretaris Senat Fakultas Teknik Unima dan Kepala Laboratorium Fakultas Teknik.
Salah satu kehebatan Prof Sjamsi dalam memajukan dunia pendidikan Unima adalah, diterimanya konsep penambahan sejumlah fakultas bergengsi di Unima, diantaranya Fakultas Kedokteran. “Kita doakan, mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah ada persetujuan dari Kementrian,” tutur Titof seraya mengatakan bahwa, terebosan ini sudah dilakukan sejak tahun 2022 lalu. “Kajian ilmiah dan konsep akademik beliau (Prof Sjamsi), tak pernah meleset dan selalu diterima oleh Kemenristek Dikti di Jakarta. Unima bersyukur punya seorang Guru besar sekelas Prof. Sjamsi,” cetus mantan Camat Kabupaten Morowali, Sulteng, yang kini menitik-karir sebagai seorang dosen.
Prof Sjamsi Pasandaran merupakan Guru besar kelahiran pulau Siau, kabupaten Sitaro.Selain dikenal low profile, ayah dari dr. Grace Pasandaran ini jarang menyampaikan pernyataan ke publik, dalam kapasitasnya sebagai Ketua Tim Pengembangan Unima. Namun, hampir disetiap kegiatan rektor Unima di luar daerah termasuk di manca negara, selalu di dampingi sang suami yakni, Prof. Dr. Sjamsi Pasandaran, M.Pd.(maxi)