Uniknya Rektor & Dosen Unima Rame-rame Pakai Pakaian Adat Jepang di Bunkasai FBS

Bunkasai FBS Unima, Rabu (08/11) kemarin.(dok)

TONDANO-Fakultas Bahasa & Seni (FBS) Unima mendadak menjadi lokasi pameran budaya dan kesenian Jepang. Betapa tidak, sebagian besar peserta yang hadir dalam acara Bunkasai (Festifal Budaya Jepang) yang dilaksanakan FBS Unima Rabu (08/11) kemarin, menggunakan Kimono, salah satu pakaian adat Jepang yang paling tua.

Rektor Unima Prof. Dr. Deitje A Katuuk, M.Pd pun tampil menggunakan Kimono bercorak bunga dan dinominasu warga merah muda.

Tak hanya rektor, Dekan FBS Unima Dr. Javier Tuerah juga tampil beda. Dekan termuda di lingkungan Unima tersebut tampil mengunakan Kimono polos warna hitam putih.

Rektor Unima dalam sambutanya ikut memberikan apresiasi kepada Prodi Pendidikan Bahasa Jepang, yang ikut menghargai budaya Jepang dengan menampilkan kreativitas serta inovasi.

“Banyak selamat atas terlaksananya Bunkasai. Saya percaya bahwa kegiatan ini akan meningkatkan IKU prodi dan fakultas,” kata Katuuk.

Wakil Ketua Komisi Wanita Kaum Ibu Sinode GMIM ini juga mengatakan, Prodi Pendidikan Bahasa Jepang FBS Unima berhasil menjalim kerja sama dengan Jepang melalui beberapa kegiatan MBKM, yang sukses menggaet sejumlah perusahaan industri.

“Kerja sama tersebut memungkinkan mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Jepang bisa magang dan kerja di negeri Sakura,” cetus rektor.

 Menurutnya, program tersebut memuat 40 SKS dan para mahasiswa juga akan dibayar dan menerima insentif selama mereka melaksanakan tugas di Jepang.

“Ini event tahunan yang menarik dan mampu membawah dampak positif bagi Unima,” kata rektor yang dalam acara kemarin ikut juga dihadiri Warek III Dr. Donal Matheos Rattu dan staf perencanaan Dr. (Cand) Narcia Watulingas, M.Pd.(msi)