SIAU-Meskipun masih sebatas calon kepala daerah maupun wakil kepala daerah, namun, kehadiran sosok Liem Hong Eng atau yang biasa disapa Ci Uto diharapkan mampu membawah perubahan besar terhadap perbaikan harga komoditas pala di kabupaten kepulauan Sitaro.
Harapan dan kerinduan warga kepada Ci Uto untuk melakukan perubahan besar terhadap harga komoditas pala di Sitaro mungkin lebih disebabkan latar belakang pekerjaan Ci Uto sebagai pengusaha di sektor pertanian.
“Kami berharap Ci Uto mampu membawah perubahan terhadap harga pala di Sitaro. Semenjak dari dulu, sama sekali tidak ada intervensi pemerintah terhadap perbaikan harga pala di Sitaro. Mudah-muidahan, ketika kami akan memilih orang yang pahan dengan komoditas pala, harga pala di Sitaro dapat menguntungkan masyarakat petani,” kata Ejer Papia, warga kecamatan Sibarut.
Menurut Ejer, dulu sebelum pemilu legislatif April2024 baru-baru ini, harga pala bisa menyentuh Rp 70-72 ribu per kilo. Namun, sesudah momentum politik itu berlalu, harga pala anjlok pada kisaran Rp 50 ribu per kilo.
“Kami berharap hadirnya Ci Uto mampu melakukan perubahan besar soal harga pala,” harap Ejer.
Hal yang sama juga disampaikan Jesius Neghe, petani pala asal kecamatan Siau Barat Selatan. Saat menghubungi politikanews.com Selasa, (16/07) tadi malam, dirinya mengatakan, satu-satunya calon pemimpin Sitaro yang dapat membawah perbaikan terhadap komoditas pala adalah Lem Hong Eng.
“Semua warga Sitaro tahu bahwa, Ci Uto adalah pedagang pala terbesar di Sitaro. Mudah-mudahan kehadiran Ci Uto mampu mensejaterahkan masyarakat melalui perbaikan harga pala dan kebijakan lainnya,” ungkap Neghe.
Harga pala berlaku di kabupaten Sitaro sampai saat ini memang masih menyesuaikan dengan harga di tingkat pasar lokal dan tergantung pada supply dan demand.Kehadiran pemerintah kabupaten Sitaro sampai saat ini belum mampu melakukan proteksi terhadap perbaikan harga pala di Sitaro. Harga sesekali bisa naik dan turun, tergantung pada ketersedian pala di tingkat pasar lokal atau musim panen tiba.(alchri)