MANADO-Sosok Liem Hong Eng (Ci Uto) memang bukanlah pendatang baru di dunia bisnis komoditi pala di kabupaten kepulauan Sitaro. Sejak menikah dengan Jotje Luntungan, SE (Wakil Ketua DPRD Sitaro), Ci Uto perlahan-lahan mulai membangun bisnisnya dengan melakukan pembelian pala keliling, masuk-keluar kampung di Siau bahkan Tagulandang.
Karena kondisi pemerintahan pulau Siau saat itu masih terbagi 2 kecamatan yakni kecamatan Siau Barat dan kecamatan Siau Timur, tak heran, bisnis pembelian pala Ci Uto bersama sang suami waktu itu masih scala kecil-kecilan.
Ruangan yang mereka gunakanpun untuk menampung hasil pembelian pala dari keliling kampung hanya berukuran sebesar garasi mobil, taklebih dari 2 x 3 meter, itupun hanya meminjam garasi mobil milik mertua yang terletak di kelurahan Bahu, Ulu Siau.
‘Waktu itu belum ada ruko, cuma pinjam papa mantu (Mertua,red) pe garasi oto (Mobil,red),” kata Ci Uto saat bersua dengan politikanews.com di salah satu ruko miliknya di kelurahan Ondong, Siau Jumat (26/7) pagi ini.
Menurut Ci Uto, komitmen dirinya bersama sang suami untuk membangun dunia bisnis khususnya jual-beli Pala di Siau, tak semudah membalikan telapak tangan. “Butuh perjuangan keras, bahkan sempat jatuh bangun, karena Ko harus keluar masuk kampung untuk membeli pala langsung ke penduduk,” ungkap perempuan kelahiran 62 tahun lalu ini.
Tak hanya fokus di bisnis jual-beli pala, namun, untuk menopang kebutuhan hidup keluarga saat itu, sang suami juga sempat menekuni profesi sebagai sopir pusat kota dengan rute pelabuhan Ulu-Terminal.
“Cukup lama jadi sopir pusat kota. Tapi, pada akhirnya kembali juga fokus di jual-beli pala,” jelas perempuan yang namanya saat ini masuk dalam bursa calon wakil bupati Sitaro dari Partai Perindo.
Kini, jaringan pedagang pala Ci Uto mulai menguasai hampir seanteru pulau Siau. Bahkan, pantaun media ini di Siau menunjukan, di hampir setiap kampung di pulau Siau terdapat pedagang warung kecil maupun ruko, yang ikut memiliki hubungan dagang dengan Ci Uto.
“Di kampung saya, hampir setiap warung punyai hubungan dagang tertentu dengan Ci Uto. Dan, kondisi ini sudah tercipta cukup lama,” tutur Dr. Paulus Tamaka, M.Pd, tokoh masyarakat kampung Mauneni, kecamatan Siau Timur Selatan.(alchri)