SIAU-Popularitas dan elektabilitas calon wakil bupati Sitaro dari Partai Perindo Liem Hong Eng (Ci Uto) kian hari terus meroket jelang pendaftaran calon kepala daerah dan wakil kepala daerah ke KPUD Sitaro yang dijadwalkan akan dimulai pada 27-28 Agustus 2024 mendatang.
Sosok Liem Hong Eng dipastikan akan menjadi calon wakil bupati terkuat di pilkada Sitaro, jika memang koalisi PDIP-Perindo dalam waktu dekat ini sepakat untuk melakukan kerja sama politik.
“Ci Uto itu mampu menguasai pembentukan opini publik dan efeknya dirasakan sampai ke pemilih akar rumput di Sitaro. Gerakan ini sangat luar biasa,” kata Pengamat Pilkada Jehezkiel Lairah, S.Sos.,M.AP Minggu, (11/8) kemarin.
Menurut Lairah, skenario konsolidasi politik melalui propaganda yang dimainkan Ci Uto sangat strategis mengingat belum ada bakal calon kepala daerah maupun wakil kepala daerah yang memainkan gerakan yang sama.
“Secara de fakto baru Ci Uto yang memainkan propagnda lewat medsos dan sejenisnya. Otomatis, perhatian publik hanya tertuju pada sosok Ci Uto,” ungkap jebolan STIKOM (Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi) Manado ini.
Kalaupun ada kandidat lain yang mengikuti jejak Ci Uto saat ini lanjut Lairah, maka, bisa dikata sudah terlambat dan masih belum tetap sasaran. “Saya monitor memang ada kandidat yang mulai memainkan gerakan yang sama, tapi pesan politiknya tidak sampai dan tidak tepat sasaran.
“Pesan medsos itu harus elegan, menarik dan terlihat profesional. Kalau tidak, maka publik akan setengah hati untuk mempercayai pesan politik yang disampaikan. Tidak percaya kepada produk, bisa saja berdampak pada ketidak percayaan terhadap kandidat yang ada dalam produk tersebut,” tutur Lairah yang juga dosen komunikasi publik di salah satu PTS di Kota Manado ini.
Untuk itu Lairah mengingatkan agar Ci Uto tetap mempertahankan pola konsolidasi politik melalui medsos. “Harus dipertahankan, meskipun polanya nanti sudah berbeda jika nanti Ci Uto sudah ada pasangan calon kepala daerah. Nah, ini tantangan juga untuk tim bagaimana menyakinkan masyarakat pasca penetapan cakada maupun cawakada oleh partai politik,” jelas Eky, sapaan akrab jebolan Pasca Sarjana Unima ini.(alchri)