Thursday, September 19, 2024
HomeBerita UtamaBuka Prodi Baru, Unima Siap Cetak Ahli Geosfisika & S1 Lingkungan, Cek...

Buka Prodi Baru, Unima Siap Cetak Ahli Geosfisika & S1 Lingkungan, Cek Yuk !

TONDANO-Setelah melalui perjuangan panjang di Kementrian Ristek & Teknologi, Unima secara resmi mulai tahun ini akan membuka dua program studi baru, yakni S1 Geofisika dan S1 Ilmu Lingkungan dengan spesifikasi mitigasi bencana alam dan eksplorasi sumber daya alam (SDA).


Hal ini disampaikan langsung Rektor Unima Prof. Dr. Deitje A. Katuuk, M.Pd, Rabu (14/8) kemarin, berdasarkan Surat Keputusan Kemendikbud Ristek dengan nomor: Manual.1497/E1/HK.03.00/2024 sesuai salinan surat Mendikbud Ristek nomor 429/E/O/2024.


Menurut Katuuk, pembukaan kedua program studi ini didasari oleh kebutuhan dasar provinsi Sulawesi Utara yang dikenal sebagai daerah yang kaya akan SDA, namun rentan terhadap bencana alam seperti gempa bumi, letusan gunung api, dan tanah longsor.


“Provinsi Sulut membutuhkan lebih banyak tenaga ahli yang memiliki keahlian khusus dalam bidang geofisika dan ilmu lingkungan untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut,” kata Prof Katuuk.


Mantan Dekan FIP Unima ini mengatakan, pembukaan Prodi S1 Geofisika di Unima juga mendapat rekomendasi dari Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI), sebuah organisasi profesi terkemuka di bidang geofisika.


Dirjen Dikti Ristek, Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris, M.Sc sendiri sebelumnya pernah menjabat sebagai Vice President HAGI yang ikut berperan penting proses persiapan pembukaan prodi ini.

Disisi lain, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unima, Dr. Armstrong F. Sompotan, S.Si., M.Si mengatakan, pembentukan Prodi Geofisika dipicu oleh beberapa faktor utama, termasuk potensi besar SDA dan energi baru terbarukan di Sulut.


“Hingga kini, belum ada program studi di Sulut yang berfokus pada eksplorasi SDA dan energi, sementara kebutuhan akan SDM yang ahli di bidang geofisika untuk mitigasi bencana alam sangat mendesak,” jelas Amstrong.


Oleh karena itu lanjut Amstrong, kehadiran Program Studi Geofisika di Unima bertujuan untuk mencetak sarjana yang memiliki keahlian dalam mengelola SDA di Sulut, melakukan penelitian yang mendukung eksplorasi SDA dan energi terbarukan, serta berkontribusi pada mitigasi bencana alam di wilayah Indonesia Timur.


Lanjut Amstrong, program ini mencakup berbagai bidang keahlian, termasuk eksplorasi panas bumi (geothermal), tambang mineral, minyak dan gas bumi, seismologi, vulkanologi, dan mitigasi bencana alam lainnya.


Ditambahkannya, lulusan Prodi Geofisika diproyeksikan memiliki peluang kerja yang luas, baik di sektor pemerintah maupun swasta.

“Mereka dapat bekerja sebagai surveyor, interpreter, peneliti, pendidik, konsultan, atau di posisi manajerial di berbagai instansi seperti Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Pekerjaan Umum, perusahaan minyak dan gas seperti Pertamina, Chevron, hingga perusahaan pertambangan besar seperti Freeport dan PT IMIP,” tutur Amstrong.


“Pembukaan kedua program studi ini tidak hanya menandai komitmen Unima dalam menjawab tantangan regional, tetapi juga menjadi langkah strategis untuk menjadikan Unima sebagai pusat pengembangan ilmu geofisika dan ilmu lingkungan di Indonesia Timur. Dengan demikian, Unima siap melahirkan generasi baru yang mampu mengelola SDA secara berkelanjutan sekaligus melindungi masyarakat dari ancaman bencana alam,” tutup Sompotan.(msi)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments