SIAU-Orasi politik yang disampaikan calon wakil bupati kepulauan Sitaro Liem Hong Eng atau yang biasa disapa Ci Uto dalam kampanye terbatas di lapangan Batahi Ondong Siau, Rabu, (30/10) kemarin soal jaminan kestabilan harga pala di tingkat pasar lokal merupakan dambaan dan kerinduan dari puluan ribu masyarakat petani pala di kabupaten Sitaro.
Tokoh masyarakat Sitaro Drs. Hezky Bare dalam sebuah disksusi ekonomi kemarin mengatakan, sejak Sitaro menjadi kabupaten definitif 17 tahun lalu, hanya Ci Uto yang mampu memberikan jaminan kepastian harga pala di tingkat pasar lokal.
“Harus diakui bahwa, selama ini harga pala kadang-kala tidak stabil. Kadang-kadang naik, kadang-kadang juga turun tanpa diketahui penyebabnya,” ungkap Bare.
Menurut Bare, meskipun disampaikan dalam kampanya terbatas dan dalam momentum politik, namun dirinya optimis jaminan politik yang disampaikan oleh Ci Uto tersebut adalah fakta.
“Kenapa demikian, karena Ci Uto adalah pelaku dalam dunia usaha pala di Sitaro. Makanya saya optimis, konsep ini bukanlah sebatas wacana atau janji politik semata,” jelas Bare.
Kondisi geopolitik kabupaten Sitaro yang selama ini mengandalkan komoditi pala menjadi komoditi andalah, maka sudah saatnya warga Sitaro mencari calon pemimpin Sitaro yang adalah pelaku dan punya isi dan visi yang jelas soal perbaikan nasib petani pala di Sitaro.
“Saya rindu harga pala di Sitaro kembali ke era mantan Presiden RI Gus Dur. Meskipun tidak sampai pada level tersebut, tapi paling tidak Sitaro menjadi kabupaten dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi di Sulut bahkan di Indonesia,” ucap Bare.
Calon wakil bupati yang diusung PDIP dan Perindo Liem Hong Eng atau Ci Uto, dihadapan ribuan pendukung kemarin ikut menyampaikan soal komitmennya untuk tetap menjaga harga pala stabil dan mampu mensejaterahkan petani pala, jika dirinya bersama Eva Sasingen ikut mendapat kepercayaan dari masyarakat Sitaro pada pilkada 27 November 2024 mendatang.(alchri)
