TONDANO-Universitas Negeri Manado (Unima), melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), secara resmi menarik 1.273 mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gelombang II Tahun 2024. Acara penarikan berlangsung di halaman Kantor Pusat Unima, Jumat (13/12/2024).
Mahasiswa peserta KKN tersebut terdiri dari dua kategori, yakni KKN reguler dan KKN Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yang tersebar di delapan kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Utara.
Dalam laporannya, Kepala LPPM Unima, Dr. Armstrong F. Sompotan, S.Si., M.Si., menyatakan bahwa pelaksanaan KKN Gelombang II Tahun 2024 berjalan lancar tanpa hambatan.
“Tidak ada keluhan dari masyarakat, tidak ada masalah di lokasi KKN, dan yang terpenting, tidak terjadi kasus kekerasan seksual maupun kekerasan terhadap perempuan selama kegiatan berlangsung. Ini adalah bukti keberhasilan kita semua menjaga nama baik almamater tercinta,” ujar Sompotan.
Lebih lanjut, Sompotan menambahkan bahwa Plt Rektor Unima, Dr. Chatarina Muliana, S.H., S.E., M.H., mengapresiasi kontribusi mahasiswa yang terlibat dalam KKN dan berharap program ini terus memberikan dampak positif bagi masyarakat.
“Kemdiktisaintek RI, melalui Plt Rektor Unima, berharap program KKN ini berjalan sukses tanpa laporan negatif dari masyarakat. Sebaliknya, masyarakat justru merasa terbantu dengan kehadiran ribuan mahasiswa Unima yang bekerja langsung di tengah mereka,” jelas Sompotan yang juga merupakan salah satu bakal calon rektor ini.
Kembali ke Kampus dengan PrestasiWakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Dr. Donal M. Ratu, S.Pd., M.Hum., mewakili Plt Rektor Unima secara resmi menarik kembali mahasiswa KKN.
“Setelah berbulan-bulan berbaur dan bekerja bersama masyarakat, saya, mewakili Plt Rektor, mengucapkan selamat datang kembali di kampus tercinta. Terima kasih atas kerja keras dan dedikasi yang telah diberikan,” ujar Ratu.
WR III Unima juga menyampaikan apresiasi atas keberhasilan mahasiswa dalam melaksanakan KKN Gelombang II 2024, yang dinilai sebagai salah satu KKN terbaik.
“Menurut laporan dari Kepala LPPM, KKN Gelombang II ini menjadi salah satu yang paling sukses. Tidak ada laporan negatif dari masyarakat. Ini adalah bukti kerja keras 1.273 mahasiswa yang telah melaksanakan tugasnya dengan baik,” tambahnya.
Ratu berharap pengalaman selama KKN dapat memberikan dampak positif bagi mahasiswa maupun institusi Unima. “Pengalaman selama KKN harus menjadi nilai tambah, tidak hanya bagi adik-adik mahasiswa, tetapi juga bagi kampus kita tercinta. Jadilah agen perubahan yang membawa Unima semakin maju,” ungkap Ratu.
Mengingatkan Pentingnya PPKS dan Pemberantasan Pungli Pada kesempatan tersebut, WR III juga mengingatkan mahasiswa tentang pentingnya Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) di lingkungan Unima.
“PPKS adalah program prioritas Kemdiktisaintek yang terus disuarakan oleh Plt Rektor. Saya mengimbau kepada mahasiswa untuk segera melaporkan jika mengalami kekerasan, baik dari dosen, pegawai, maupun sesama mahasiswa. Selain itu, saling mengingatkan dan menjaga batas adalah langkah awal untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan,” tegasnya.
Selain itu, Ratu menambahkan bahwa Plt Rektor juga telah mengeluarkan surat edaran terkait pemberantasan pungli di lingkungan Unima. “Komitmen untuk memberantas pungli adalah langkah nyata dalam menciptakan lingkungan kampus yang bersih dan berintegritas,” ujar Ratu, yang disambut tepuk tangan meriah dari para mahasiswa.
Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat Unima, termasuk Ketua SPI Unima Prof. Dr. Philoteus Tuerah, M.Si., DEA., Dekan FISH Unima Recky Sendow, S.P., M.M., Ph.D., dan Koordinator KKN Unima Prof. Dr. H. Taunaumang, M.Sc. (msi)