MANADO-Sosok Pengacara yang satu ini termasuk salah satu Tim Hukum Sinode GMIM yang ikut mengambil peran penting ketika Polda Sulut ikut membuka rekening GMIM (Gereja Masehi Injli di Minahasa) di Bank Sulut Gorontalo (BSG) pekan lalu.
Betapa tidak, mantan Ketua Pengadilan Negeri Merauke di Provinsi Papua Selatan tersebut sebelumnya ikut ditetapkan sebagai Ketua Tim Hukum Praperadilan sejumlah Pendeta-pendeta GMIM atas pemblokiran rekening GMIM di BSG.
“Saya bersyukur karena Polda Sulut terhitung sejak pekan lalu sudah membuka blokir rekening GMIM di BSG. Ini artinya, seluruh transaksi keuangan di GMIM melalui BSG sudah bisa dipakai kembali,” kata Manalip.
Pembukaan rekening GMIM di BSG saat bermanfaat kata Manalip mengingat hampir sebagian besar transaksi keuangan di GMIM seperti pembayaran gaji Pendeta-pendeta GMIM dan sentralisasi keugangan di 1079 jemaat menggunakan rekening BSG.
“Saya juga ikut prihatin jika rekening GMIM di BSG masih belum bisa dipulihkan. Kasihan nanti Pendeta GMIM tidak akan menerima gaji,” ungkap Manalip yang juga tercatat sebagai Ketua Komisi Pembangunan Jemaat GMIM Solagratia Kaiwatu-Kairagi II ini.
Selain sebagai Ketua Tim Praperadilan Pendeta-pedeta GMIM, Manalip juga masuk sebagai Tim Hukum Ketua Sinode GMIM Pdt. Dr. Hein Arina dalam kasus dana hibah pemprov Sulut ke sinode GMIM. Hanya saja dalam tim tersebut, ayah dari Wakil Ketua Pengadilan Negeri Banyumas, Provinsi Jawa Tengah Natalia Manalip, SH.,MH ini hanya tercatat sebagai anggota tim.
Kesehariannya, mantan Hakim yang kini menitik karir sebagai Pengacara tersebut memang disibukan dengan sejumlah penanganan perkara pidana, perdata maupun PTUN.
Beberapa kasus besar yang ditangani Manalip diantaranya adalah, sangketa lahan bandara Sam Ratulangi Manado yang ini sementara dalam persidangan di PN Manado, sangketa lahan kebun karet di Provinsi Jawa Tengah serta kasus rektor Unima yang saat ini sementara bergulir di PN Tondano.(msi)
