MANADO-Pasca insiden kabakaran KM. Barcelona VA beberapa waktu lalu di perairan Talise, kabupaten Minahasa Utara, pihak KSOP (Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan) Kelas III Manado terus memperketat arus penumpang maupun kapal yang akan berangkat melalui pelabuhan Manado.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala KSOP (Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan) Kelas III Manado Capt. Benaya Samri Yostavia, S.H., M.Mar kepada politikanews.com, Rabu (10/9) kemarin mengatakan, seluruh penumpang yang akan naik diatas kapal akan melalui tahapan pemeriksaaan tiket.
“Penumpang yang tidak memiliki tiket resmi alias hanya memiliki tiket alas sudah pasti akan diturunkan dari atas kapal,” kata Benaya yang juga jebolan Akademi Maritim Indonesia Makasar.
Bahkan, untuk melakukan mengsosialisasikan hal tersebut, maka pihaknya akan melakukan kerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota termasuk pihak GMIST (Gereja Masehi Injili di Sangihe-Talaud) dan Germita (Gereja Masehi Injili Talaud).
“Kita akan minta bantuan tokoh-tokoh agama untuk secara langsung melakukan himbauan kepada masyarakat maupun jemaat terkait betapa pentingnya memiliki tiket sebelum naik ke atas kapal,” ungkap jebolan Fakultas Hukum di salah satu PTS (Perguruan Tinggi Swasta) di Kendari, Sulawesi Tengara ini.
Pihak KSOP Manado sendiri tidak hanya sebatas melakukan himbauan soal betapa pentingnya memiliki tiket saat berada diatas kapal. Namun, pihaknya juga ikut menyarankan agar calon penumpang kapal sebaiknya tidak menumpuk hanya di satu kapal saat melakukan pelayaran.
“Hal ini perlu kami lakukan, karena mendekati Nataru (Natal & Tahun baru) biasanya terjadi lonjakan penumpang. “Perlu dicatat bahwa, keselamatan pelayaran bukan hanya menjadi tanggung-jawab KSOP, tapi yang paling penting adalah tanggung-jawab kita bersama,” jelas Benaya yang juga menempati jabatan salah satu Kepala Seksi di KSOP Manado.(msi)