SIAU-Tokoh pemekaran kabupaten kepulauan Sitaro yang juga mantan Kepala Badan Kesbangpol kabupaten Sitaro Drs. Des Kalensang menilai pasca pendaftaran balon bupati dan balon wakil bupati Sitaro yang diusung PDIP-Perindo Eva Sasingen, SE dan Liem Hong Eng ke KPUD Sitaro beberapa waktu, tingkat elektabilitas paslon yang mengangkat jargon Yes-TO ini sulit dikejar khususnya dikalangan ASN.
Dalam keteragan persnya Kamis, (26/9) hari ini, Kalensang mengatakan, keberpihakan dan kecenderungan pemilih berbasis ASN diatas 90 persen masih menyatakan keberpihakan kepada Yes-To.
“Trend itu sangat jelas, apalagi Eva Sasingen adalah mantan pimpinan mereka di lingkungan pemkab Sitaro. Kalau disuruh memilih antara perwira atau bintara, mereka pasti akan memberikan hormat kepada seorang perwira,” kata Kalensang seraya memberi ilustrasi.
Menurut Kalensang, kabupaten Sitaro itu adalah daerah otonom yang menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan adat-istiadat. “Karecter feodalisme pemiih itu masih terlalu kuat di Sitaro, akibatnya ASN itu masih punya kekuatan politik mempengaruhi yang sangat dasyat di Sitaro,” ungkap Kalensangan, mantan ASN yang kini menekuni profesi sebagai penggiat LSM anti korupsi di Sulut.
Lanjut Kalensang, kondisi yang sama juga terjadi di pulau Tagulandan. Meskipun di goyang dengan peristiwa pasca gunung ruang beberapa waktu lalu, namun, fakta politik menunjukan, masih banyak orang yang menyatakan simpati kepada Eva Sasingen.
“Saya sendiri sebagai orang Tagulandang melihat langsung kondisi ini dilapangan. Memang ada yang tidak suka, tapi hanya beberapa saja. Namun, umumnya masih menyatakan simpati,”beber Kelensang menutup percakapan.(alc)