TALAUD-Meskipun masih dalam tahapan pembahasan, namun, pelaksanaan SIMS (Sidang Istimewa Majelis Sinode) Germita kali ini berlangsung sukses dan penuh makna. SIMS ke 6 yang dihadiri sedikitnya 367 peserta perutusan jemaat tersebut ikut membahas sejumlah materi penting yaitu, dokumen ajaran Germita, kode etik serta tata gereja.
Wakil Ketua I Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) Germita Pdt. Dr. Anton Sulung, M.Th saat dihubungi mengatakan, selain dikuti perutusan jemaat, SIMS kali ini juga ikut membahas pentingnya mengakomodasi sejumlah budaya dan adat di kabupaten kepulauan Talaud dalam unsur tata ibadah.
“Gereja menyadari bahwa 3 hal penting di masyarakat yang tidak bisa dipisahkan adalah, gereja, pemerintah dan budaya. Makanya, perlu memasukan budaya dalam unsur tata ibadah,” kata jebolan Magister Theologia UKI Tomohon ini.
Menurut dia, salah satu unsur budaya yang akan dimasukan dalam tata ibadah dalam pelaksanaan SIMS ke 6 kali ini adalah, rencana pelaksanaan ritual adat Mamasunge Lai Mapatamudu Sasangngo/Rimuudda atau ritual untuk menghilangkan rasa trauma masyarakat Talaud atas peristiwa kebakaran KM. Barcelona VA baru-baru.
“Semua unsur budaya yang saat dilaksanakan oleh pemerintah daerah, kita akan masuk dalam unsur tata ibadah,” ungkap Pendeta Anton.
SIMS yang dilaksanakan di jemaat Maranatha Wilayah 10 Salibabu ini rencananya berlangsung sampai Sabtu, (30/8) pekan ini dan diikuti oleh perutusan 2-3 orang per jemaat. “Mudah-mudahan bisa selesai lebih awal,” ucap Pendeta Sulung.(msi)