MANADO-Ketua Sinode Germita (Gereja Masehi Injli di Talaud) ikut memberikan apresiasi terhadap gerak cepat yang dilakukan UPP (Unit Penyelenggara Pelabuhan) Kelas III Lirung di Melonguane yang ikut mempercepat penambahan moda transportasi laut pasca insiden kebakaran KM. Barcelona VA di perairan Talise bebera waktu lalu.
Disela-sela pelaksanaan Konsultasi Nasional (Konas) ke- XVIII Forum Komunikasi Pria Kaum Bapak (FK-PKB) Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) yang dilaksanakan di Tomohon Kamis (4/9) baru-baru ini. Pendeta Arnol mengatakan, moda trasportasi laut di kawasan Nusa Utara khususnya di kabupaten kepulauan Talaud sudah menjadi kebutuhan utama masyarakat yang berada di beranda terdepan NKRI.
“Maka dari itu saya memberikan apresiasi dan salut atas langkah cepat yang dilakukan KSOP Kelas III Manado maupun UPP Kelas III Lirung di Melonguane yang peduli dengan kebutuhan pelayaran masyarakat Talaud,” kata Pendeta Abbas.
Menurut dia, kebutuhan moda transportasi laut di 3 kabupaten di Nusa Utara (Kabupaten Sangihe, Kabupaten Talaud & Kabupaten Sitaro) jangan dipandang sebelah mata oleh Stakeholder di Sulut maupun pemerintah pusat.
“Tanpa penambahan armada kapal yang memadai dan layak ke Talaud maupun ke kawasan Nusa Utara lainnya, maka dampak negatifnya sangat dirasakan masyarakat. Untuk itu terima kasih kepada UPP Kelas III Lirung yang peduli dengan kondisi ini,” ungkap Abbas yang juga bertindak sebagai Ketua FKUB (Forum Komunikasi Umat Beragama) Kab. Kepl. Talaud.
Harapan yang sama juga disampaikan Ketua Sinode GMIST (Gereja Masehi Injili Sangihe Talaud) Pdt. Dr. Welman Boba, M.Th. Pendeta GMIST yang hampir separuh masa pelayanannya dihabiskan di Eropa ini mengatakan, lumpuhnya pelayaran ke Biaro, Tagulandang maupun Siau (Sitaro) tak hanya berdampak pada masalah ekonomi masyarakat tapi juga berdampak pada pelayanan gereja GMIST di 3 pulau tersebut.
“Kami terpaksa harus mengeluarkan biaya eksra karena untuk ke Biaro, kami harus ke Manado dulu baru ke Biaro maupun Tagulandang. Makanya, sudah saatnya KSOP Manado mengstabilkan kembali pelayaran di jalur ini. Kami Pendeta sangat merasakan dampaknya,” ucap Pendeta Boba.(msi)