Saturday, November 23, 2024
HomeBerita Utama9.083 Jiwa Siap-Siap Keluar dari Tagulandang. Mandolokang Terancam jadi Kota 'Mati'

9.083 Jiwa Siap-Siap Keluar dari Tagulandang. Mandolokang Terancam jadi Kota ‘Mati’

TAGULANDANG-Meskipun Pemerintah terus mengupayakan proses evakuasi terhadap warga Tagulandang yang terrdampak letusan Gunung Ruang ke sejumlah daerah diantaranya, Kota Bitung, Kota Manado dan Siau, namun tercatat sedikitnya sudah 9.083 warga Tagulandang yang siap dievakuasi untuk keluar dari pulau penghasil buah Salak terbesar di Indonesia tersebut.


Adapun evakuasi warga itu sesuai rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) diarahkan ke sejumlah wilayah dinilai aman dan bebas dari ancaman erupsi Gunung Ruang.


Hal itu disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto saat memimpin Rapat Koordinasi Penanganan Bencana Erupsi Gunung Ruang di Kantor Gubernur Sulawesi Utara, Kota Manado, Kamis (2/5) kemarin.


Suharyanto menyebut, hingga hari ini sudah ada 3.364 pengungsi yang telah dievakuasi keluar dari Pulau Tagulandang, sedangkan 5.719 jiwa lainnya dalam proses evakuasi secara bertahap.


“Paling tidak ada sembilan ribu lebih warga dalam radius 7 kilometer yang segera harus diungsikan,” kata Suharyanto. Proses evakuasi warga ini dilakukan menggunakan beberapa armada kapal, seperti KM Glory Mery, KRI Kakap-811, KM Marina Bay, KM Lohoraung, KPL Basarnas, KM Lokongbanua, KM Barcelona Lii dan KM Beacukai.


Proses evakuasi ini dilakukan secara bertahap sejak 30 April hingga 2 Mei 2024 dan diharapkan dapat selesai dalam waktu tiga hari ke depan. “Mudah-mudahan dalam tiga hari ini proses evakuasi ini bisa selesai,” ucap Suharyanto.


Lokasi pengungsian sementara bagi warga yang dievakuasi ini telah disiapkan oleh pemerintah di beberapa titik seperti Sentra Tumou Tou Manado, Sentra di Paal 4 UPT Kemensos, Bapelkes Malalayang, BLK Bitung, Pulau Siau dan beberapa wilayah lain secara mandiri.


Jumlah masyarakat yang akan dievakuasi dari Tagulandang ke kota Manado, Bitung maupun Siau dipastikan akan terus meningkat, seiring dengan kecemasan dan ketakutan yang masih menghantui warga jika terjadi ancaman leutusan kembali maupun ancaman bahaya tsunami.

“Masih takut akan kembali ke Tagulandang. Masih trauma akan bahaya-bahaya lain,” kelih Vivi Awumbas, salah satu warga Tagulandang.(msi)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments