SIAU-Bakal calon wakil bupati kepulauan Sitaro yang diusung PDIP-Perindo Liem Hong Eng (Ci Uto) tampil memukau dihadapan ratusan kader PDIP se kecamatan Siau Timur Selatan saat pelaksanaan konsolidasi politik DPC PDIP yang dilaksanakan di kelurahan Sawang, Rabu, (18/9) kemarin.
Menariknya, saat diberikan kesempatan menyampaikan orasi politik, alumni SD, SMP dan SMA Ulu Siau tersebut langsung tampil percaya diri dengan menggunakan pendekatan bahasa Siau. Selama hampir 30 menit, istri tercinta dari Jotje Luintungan, SE tersebut mengurai panjang lebar soal arti tutune.
“Kalau ada yang mengklaim Tutune, saya juga lahir dan dibesarkan bahkan menetap di Siau. Nenek moyang saya adalah asli Siau,” cetus Ma Ci (Sapaan akrab Liem Hong Eng) dengan bahasa Siau yang sangat dalam.
Menurut Ci Uto, apa artinya kita mengklaim sebagai Tutune sementara keberadaan kita tidak memberikan manfaat untuk saudara-saudara kita di Sitaro.
“Kemageng ketang muhabare ia Tutune, be takoa kontribusi su banua, apa artinya. (Apa artinya mengklaim diri adalah putra-putri asli Sitaro, sementara tidak memberikan kontribusi untuk daerah,red),” kata Ci Uto yang disambut tepuk tangan dari kader Moncong Putih Sitimsel.
Mengklaim diri sebagai Tutune lanjut Ci Uto semestinya kita punya beban moral, karena secara tidak langsung kita bertanggung jawab terhadap pembangunan di kabupaten kita tercinta dari semua aspek. “Bukan hanya sekedar datang dan pergi baru mengklaim Tutune,” tutur Ci Uto.
Selain Ci Uto, hadir juga dalam konsolidasi PDIP di Sitimsel yakni balon bupati Evangalien Sasingen, SE, Ketua DPC PDIP Sitaro Toni Supit, SE, Bendahara DPC PDIP Jon Janis, SH dan seluruh anggota DPRD Sitaro dapil Siau Timur dan Siau Timur Selatan.
“Yang hadir dalam konsolidasi tersebut baru sebatas pengurus PDIP diluar kader di kepulauan,” ucap Bendahara DPC PDIP Sitaro Jon Janis, SH.(msi)